Ada Prajurit Nakal, Brigjen Dedi Sastrawan Memutar Lagu Rhoma Irama

Ada Prajurit Nakal, Brigjen Dedi Sastrawan Memutar Lagu Rhoma Irama
Direktur Umum Pusat Kesenjataan dan Artileri Medan TNI AD Brigjen TNI Dedi Sastrawan. Foto: ANTARA/HO-TNI AD

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Umum Pusat Kesenjataan dan Artileri Medan TNI AD Brigjen TNI Dedi Sastrawan mengatakan, saat menjadi Komandan Batalyon Armed 10 Brajamusti dirinya punya cara khusus untuk mendisiplinkan para prajuritnya.

Brigjen TNI Dedi Sastrawan dalam Buletin TNI AD, di Jakarta, Selasa (23/3), mengatakan ia pada saat itu memakai lagu-lagu Rhoma Irama untuk mengingatkan agar prajuritnya tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan dan norma.

"Jam-jam komandan itu memang sering dihadapkan situasi dan kondisi zaman itu, bagaimana saat itu komandan (bisa membuat) anggota itu terngiang, masuk dengan bahasa-bahasa yang mungkin mudah dicerna oleh anggota, selalu kita (Brigjen Dedi) hadapkan dengan lagu-lagu bang Rhoma," kata dia.

Ketika ada prajurit-nya yang didapati berjudi, Brigjen TNI Dedi mengingatkan dengan lagu Rhoma yang berjudul "Judi".

Dia memperingatkan prajuritnya dengan menyanyikan lagu tersebut saat menegur sang prajurit dan satuannya.

Brigjen TNI Dedi kala itu juga menggunakan lagu Rhoma yang bercerita soal minuman keras dan begadang, maupun soal darah muda.

"Saat itu prajurit itu kan banyak merebak di mana-mana yang mabuk, kurang tidur, banyak juga yang miras. Biar tercerna dibenaknya, maka kita (Brigjen Dedi) kaitkanlah dengan lagu-lagu Rhoma Irama, saat yel-yel, misalnya, saya terikkan (lagu) judi, sehingga kalau ada, merasa malu dia," ucap Dedi.

Meskipun Brigjen TNI Dedi menggunakan lagu-lagu dalam mengingatkan dan mendisiplinkan prajuritnya, itu tidak menghilangkan ketegasan seorang komandan terhadap anggotanya.

Karena ada saat-saat tertentu sikap-sikap tegas diambil untuk menertibkan para prajurit.

Sementara mendisiplinkan dan mengingatkan prajurit dengan cara menyanyikan lagu Rhoma Irama lanjut dia bertujuan untuk membangun komunikasi yang baik antara komandan dan anggotanya.

"Ya dulu sebetulnya nyanyi itu kan bagian dari komunikasi dengan prajurit, sehingga kalau kita (komandan) dengan menghibur, itu bagian refreshing. Saya dengan prajurit itu bagaimana bisa menyatu, dekat dengan prajurit, kalau dekat kita mendapatkan informasi," tuturnya.

Dikatakan Brigjen Dedi Sastrawan, upaya lebih dekat dengan prajurit itu juga karena ia menganggap prajurit sebagai anak sendiri yang mesti dijaga, diayomi dan diarahkan agar tetap pada jalur yang benar. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Dirum Pussenarmed Brigjen Dedi Sastrawan punya cara khusus mendisiplinkan prajurit yang nakal.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News