Ada Tiga Peristiwa di Papua, Istana Minta Masyarakat Tenang

Ada Tiga Peristiwa di Papua, Istana Minta Masyarakat Tenang
Kepala Staf Presiden Moeldoko. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Istana merespons adanya peristiwa tiga kekerasan yang terjadi di Papua akhir-akhir ini. Istana meminta masyarakat di Papua tenang dan tidak melakukan aksi melakukan perbuatan yang melawan hukum.

"Sangat disayangkan di tengah penanganan wabah Covid-19, terjadi insiden hingga menimbulkan korban rakyat sipil, ” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat (17/2).

Moeldoko meminta semua pihak di Papua menahan diri dengan tidak melakukan hal-hal yang memperkeruh suasana. Semua pihak diharapkan lebih memfokuskan pada kerja-kerja menjaga perdamaian, pembangunan kesejahteraan, dan mengatasi penyebaran Covid-19 di Papua.

Moeldoko menerangkan, pemerintah pusat melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Papua.

Pemerintah tidak mengharapkan terjadinya peristiwa kekerasan di Papua. Penugasan TNI dan Polri di Papua dalam rangka mengawal kedaulatan negara, khususnya mencermati aktifnya kembali Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Selain itu aparat bertugas memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat dari berbagai gangguan. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki situasi ini.

Seperti diketahui, telah terjadi tiga insiden yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Peristiwa pertama, terjadinya penembakan tiga karyawan PT Freeport Indonesia oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Senin (30/3).

Korban tewas yaitu Graeme Weal (57), laki-laki, warga negara Selandia Baru. Sementara korban luka yakni Jibril MA Bahar (49) dan Ucok Simanungkalit (52).

Sejumlah peristiwa kekerasan terjadi di Papua. Istana meminta masyarakat di Papua tenang dan tidak melakukan aksi melakukan perbuatan yang melawan hukum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News