Adi Prayitno Sebut Jokowi Sulit Jadi Ketum PDI Perjuangan, Analisisnya Begini

Adi Prayitno Sebut Jokowi Sulit Jadi Ketum PDI Perjuangan, Analisisnya Begini
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/10/2022). (ANTARA/HO-DPP PDI Perjuangan)

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno menanggapi soal relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar) yang mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan pada 2024.

Menurut Adi, sulit bagi Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan pada 2024.

"Sulit, relawan itu outsider, orang luar, bukan suara internal PDIP," kata Adi kepada JPNN.com, Kamis (27/10).

Adi mengatakan relawan itu bukan bagian dari PDI Perjuangan dan cara pandangnya jauh berbeda dengan internal partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.

"PDIP itu sangat identik dengan trah politik Soekarno. Setiap partai punya independensi yang menurut mereka rasional buat organsiasi," ujar Adi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menambahkan sangat mungkin kepemimpinan PDI Perjuangan nantinya dilanjutkan keturunan Soekarno, seperti Puan Maharani.

"Suka tak suka, PDIP itu magnet politiknya karena trah Soekarno yang membuat PDIP kuat dan solid sampai sekarang. Sedikit berbeda dengan partai lain. Tak ada jaminan juga kalau yang jadi Ketum PDIP non-trah Soekarno bisa tetap bikin PDIP kuat dan solid," ujar Adi.

Sebelumnya, relawan Kami-Ganjar mendoakan agar Jokowi menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan pada 2024.

Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan sulit bagi Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan pada 2024. Ini alasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News