Ahmad Basarah: Jika Kasus Omicron Meningkat, PTM Harus Dievaluasi

Ahmad Basarah: Jika Kasus Omicron Meningkat, PTM Harus Dievaluasi
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dalam Seminar Nasional bertajuk "Refleksi Akhir Tahun, Memutus Ekosistem dan Episentrum Mafia Tanah", di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/12). Foto: dok pribadi for JPNN

Dia mengaku prihatin dengan cepatnya penularan Omicron di Indonesia yang mencapai 748 kasus pada pertengahan Januari 2022.

Di Ibu Kota Jakarta saja, lanjutnya, sudah terdeteksi 19 pasien Covid-19 dari 15 sekolah.

Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu, jika Kemendikbudristek tidak segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan PTM 100 persen, sangat mungkin sekolah akan menjadi cluster baru.

Apalagi, kata Ahmad Basarah, mengutip pernyataan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, penyebaran Omicron sangat cepat.

Dari 748 kasus Omicron di Indonesia, 569 di antaranya akibat perjalanan ke luar negeri dan 155 kasus akibat transmisi lokal.

"Saya menyarankan, Kemendikbudristek juga Kementerian Agama dan dinas-dinas pendidikan di seluruh Indonesia mempertimbangkan kembali kebijakan PTM 100 persen yang kini sedang dijalankan," tegas Ahmad Basarah.

Dia memaklumi kekhawatiran terjadinya learning loos di antara generasi bangsa dalam menerapkan PTM 100 persen.

Namun, kata dia, keselamatan anak-anak sekolah juga harus diperhatikan agar terhindar dari virus tersebut.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengingatkan pemerintah agar mengevaluasi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen jika kasus penularan Omicron terus meningkat cepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News