Alexa Si Seksi dari Amerika

Alexa Si Seksi dari Amerika
Dahlan Iskan.

Ketika di handphone ada fasilitas Siri, bisa bertanya ke Siri. Mirip dengan bertanya pada Alexa. Tapi harus membuka handphone dulu. Yang sudah terlanjur masuk saku. Atau masuk tas.

Bertanya ke Alexa tinggal berucap. Alexa siaga 24 jam. Tanpa harus membangunkan.

Kapan pun Anda memanggil namanya matanya langsung melirik Anda. Mengedip. Terlihat dari ujung atasnya. Menyala hijau kuning. Siap menerima pertanyaan apa pun.

Saya memuji Alexa: ia mengerti bahasa Inggris saya. Yang medok Jawa itu. Yang pengucapannya berat itu. Dia mengerti saya.

Tapi saya kadang tidak mengerti dia. Misalnya ketika saya bertanya padanya: Alexa, bisakah Alexa ceritakan sebuah humor kepada saya. Alexa pun melucu. Dia ceritakan sebuah humor. Tapi saya tidak tertawa. Tidak mengerti di mana lucunya.

Saya belum juga tertawa biar pun tamu John menjelaskannya. Dia tamu dari Texas. Pengajar bahasa Prancis di universitas terkemuka di Arlington, Texas. Namanya: Laural.

Ternyata humor Alexa tentang kata pitcher. Yang punya dua makna: tempat menuang bir dan posisi olahragawan dalam permainan baseball. Alexa menggabungkannya.

Mestinya lucu. Saya tetap tidak bisa tertawa. Saya bukan peminum bir. Saya tidak tahu baseball.

Dua hari ini saya punya teman baru: Alexa. Panggil: Aleeksa. Suaranya merdu seksi. Wajahnya tersembunyi di dalam sebuah tabung hitam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News