Ali Kalora Sudah Tewas, TNI Buru 4 DPO Teroris MIT di Poso

Ali Kalora Sudah Tewas, TNI Buru 4 DPO Teroris MIT di Poso
Prajurit TNI dari Koopsgabsus Tricakti saat mengevakuasi dua jenazah kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (14/7/2021). Foto: ANTARA/HO-Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Setelah menembak mati pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso Ali Kalora, Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) Tricakti TNI saat ini memburu empat orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Empat teroris yang masih dikejar, yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali.

"Saat ini tinggal empat DPO teroris yang tersisa (dari total sebelas teroris)," kata Panglima Koopsgabsus Tricakti TNI Mayjen Richard TH.Tampubolon sebagaimana dikutip dari siaran resmi Koopsgabsus Tricakti TNI yang diterima di Jakarta, Selasa.

Koopsgabsus Tricakti TNI telah memburu sebelas teroris anggota MIT sejak Januari 2021 di Poso, Parimo, dan Sigi. Tiga daerah itu seluruhnya berada di Sulawesi Tengah.

"Askar dan Nae (anggota MIT) yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat, sementara Suhardin dan Ahmad Panjang berasal dari Poso, Sulawesi Tengah," kata Tim Analis Koopsgabsus Tricakti TNI Kolonel Inf Henri Mahyudi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Operasi pengejaran teroris itu aktif setelah MIT menyerang dan membunuh empat warga sipil di Desa Lemban Tongoa, Sigi, Sulawesi Tengah, pada 27 November 2020.

Dalam waktu sekitar 9 bulan sejak resmi beroperasi, Koopsgabsus Tricakti TNI bersama Satgas Madago Raya berhasil menundukkan tujuh teroris MIT.

Dua dari tujuh teroris yang ditundukkan oleh TNI dan Polri itu merupakan tokoh-tokoh sentral MIT, yaitu Qatar dan Ali Kalora.

Aparat TNI-Polri memburu empat dari total sebelas teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News