Alquran Warisan Maulana Malek Ibrahim Ini Konon Bisa Terbang

Alquran Warisan Maulana Malek Ibrahim Ini Konon Bisa Terbang
Tgk. Meurah Hasan, juru kunci (penjaga) rumah Quran dari keturunan ke-13 meyakini Quran Tua telah berusia 700 tahun. Foto: DENI SARTIKA/RAKYAT ACEH

jpnn.com - Diyakini telah berusia 700 tahun, Alquran Tua atau Quran wangi, yang berada Desa Mugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reu, Aceh Barat, ini merupakan bagian cerita Islam masuk ke Aceh.

Deni Sartika - Meulaboh

Tgk. Meurah Hasan, juru kunci (penjaga) Rumah Quran dari keturunan ke-13 meyakini Alquran Tua telah berusia 700 tahun.

Katanya, kitab suci ini konon sampai ke Aceh berkat kehadiran seorang khalifah yang berasal dari Arab, sekitar abad ke-XII silam. Da’i itu bernama Maulana Malek Ibrahim.

Ia merupakan seorang pedagang asal Arab Saudi yang berlabuh melalui di Peulabuhan Pereulak, Aceh Timur. Rutinitas berniaganya, senantiasa berinteraksi dengan orang lain, dalam setiap komunikasi, selalu menyampaikan dakwah tentang ajaran agama Aslam dan kebesaran Allah SWT, kepada setiap pembeli dan orang sekitarnya.

Tanpa ada paksaan, secara perlahan mulai banyak mualaf di Aceh. Dahulu, lanjut Tgk. Meurah, masyarakat di Aceh terlebih dahulu mengenal ajaran agama Hindu dan Budha sebagai kepercayaan rintisan masa kerajaan Majapahit.

Dalam syiarnya, Maulana Malek Ibrahim menggunakan Alquran Tua ukiran tangan yang dibawanya untuk mengaji.

Masyarakat Aceh memberikan sebutan ‘Syeh’ kepada Maulana Malek Ibrahim, sosok ini mulai dianggap sebagai guru, bagi sebagian masyarakat. Kehadiran pedagang asal Arab ini dinilai mulai memberikan pencerahan bagi masyarakat Aceh, kala itu.

Alquran yang telah berusia 700 tahun warisan Maulana Malek Ibrahim ini merupakan pusaka religius sejarah masuknya Islam di Aceh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News