Amelia Yani Menangis saat Cerita Ayahnya Ditembus 7 Peluru

Amelia Yani Menangis saat Cerita Ayahnya Ditembus 7 Peluru
Amelia Yani. Foto: DILIANTO/INDOPOS

"Di rumah sudah dianiaya, ayah saya ditembak di depan anak-anaknya, kemudian diseret di aspal dan dilempar ke atas truk. Ayah saya juga sebelumnya dibentak-bentak, apa itu bukan siksaan?" cetusnya kesal.

Amelia juga menceritakan bagaimana anak-anak para Pahlawan Revolusi itu menyimpan trauma, yang hingga kini masih terbayang.

Belum lagi saat mereka diminta mengenali jasad ayah mereka yang dikubur di dalam lubang sumur sedalam 12 meter.

"Bagaimana kemudian kami disuruh mengenali jasad para pahlawan itu yang kondisinya sudah rusak. Anaknya Pak Prapto (Letjen TNI Anumerta Suprapto, Red) yang melihat jasad ayahnya hancur di rumah sakit dan diminta mengenali dengan melihat sarung yang dipakai. Ayah saya juga dikenali dari piyama biru yang dikenakan. M.T. Haryono juga ditembak di depan istri dan putra-putrinya," ucap Amelia.

Saat itu, dengan melihat kondisi jasad ayah-ayah mereka yang tewas ditembak dan kemudian dikubur di dalam sumur sedalam 12 meter saja sudah merupakan suatu siksaan.

Sehingga kenangan pahit peristiwa di malam kelam itu menimbulkan bekas mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, termasuk Amelia.

Bahkan Amelia mengakui tak semua anggota keluarga Ahmad Yani menerima kekejaman tersebut sampai sekarang.

"Keluarga saya ada yang tidak bisa menerima karena kekejaman sangat tergambar dan terlihat," kata Amelia.

Amelia Yani cerita, ayahnya saat diculik hanya pakai piyama. Jenderal Ahmad Yani sempat melawan dan meninju salah satu prajurit Tjakrabirawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News