Anak Terganjal PPDB Sistem Zonasi, Ratusan Orang Tua Ngamuk di Kantor Dispendik
BACA JUGA : Pendaftaran PPDB Jalur Zonasi: Ortu Menginap, Salat Berjemaah di Trotoar Sekolah
Yang membuat Sunarti kesal, ternyata setelah melihat pemeringkatan jarak, anaknya seharusnya masuk. Sebab, jarak rumah dengan pilihan nomor 1 adalah 1.879 meter.
Sementara itu, siswa lain dengan jarak 2.500 meter dari sekolah masih diterima.
"Kenapa anak saya kok tidak lolos?" ucapnya.
Kepala Dispendik Ikhsan mengatakan, tidak sinkronnya pemeringkatan sementara berdasar jarak rumah peserta PPDB dalam sistem online itu terjadi karena jumlah pendaftar membeludak pada hari pertama PPDB.
Kondisi itu tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Anggota tim pemrograman PPDB Surabaya Yudhi Purwananto mengatakan, perbedaan pemeringkatan berdasar jarak itu terjadi karena saat ini masih memprioritaskan pilihan 1.
Artinya, mungkin saja nama siswa tersebut diterima di pilihan 2, tetapi belum muncul dalam pemeringkatan.(ayu//sal/nas/elo/c7/tia/jpnn)
Ratusan wali murid bahkan sudah mendatangi kantor dispendik Surabaya dan memprotes sistem PPDB zonasi umum yang dinilai tidak fair.
Redaktur & Reporter : Natalia
- 5 Poin Aturan Baru Jalur Zonasi PPDB SMA SMK 2024 di Jatim, Syarat KK Diubah
- Anies Akan Atasi Masalah Zonasi dengan Menyetarakan Sekolah Swasta dan Negeri
- Fraksi PAN DPR Dukung Kebijakan Bima Arya Pecat Kepsek Terlibat Pungli
- Prof Zainuddin Menilai PPDB Zonasi Bisa Dilanjutkan dengan Perbaikan
- Konon, Presiden Jokowi Mempertimbangkan Hapus PPDB Tahun Depan
- Kecurangan PPDB Mulai Diusut Polisi dan Jaksa, Ada Unsur Pidana