Anak Terganjal PPDB Sistem Zonasi, Ratusan Orang Tua Ngamuk di Kantor Dispendik

Anak Terganjal PPDB Sistem Zonasi, Ratusan Orang Tua Ngamuk di Kantor Dispendik
Orang tua calon siswa mendaftarkan anaknya dalam seleksi PPDB di SDN 010 Batam Kota, Rabu (15/5/2019). Foto: Cecep Mulyana/batam pos.co.id

BACA JUGA : Pendaftaran PPDB Jalur Zonasi: Ortu Menginap, Salat Berjemaah di Trotoar Sekolah

Yang membuat Sunarti kesal, ternyata setelah melihat pemeringkatan jarak, anaknya seharusnya masuk. Sebab, jarak rumah dengan pilihan nomor 1 adalah 1.879 meter.

Sementara itu, siswa lain dengan jarak 2.500 meter dari sekolah masih diterima.

"Kenapa anak saya kok tidak lolos?" ucapnya.

Kepala Dispendik Ikhsan mengatakan, tidak sinkronnya pemeringkatan sementara berdasar jarak rumah peserta PPDB dalam sistem online itu terjadi karena jumlah pendaftar membeludak pada hari pertama PPDB.

Kondisi itu tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Anggota tim pemrograman PPDB Surabaya Yudhi Purwananto mengatakan, perbedaan pemeringkatan berdasar jarak itu terjadi karena saat ini masih memprioritaskan pilihan 1.

Artinya, mungkin saja nama siswa tersebut diterima di pilihan 2, tetapi belum muncul dalam pemeringkatan.(ayu//sal/nas/elo/c7/tia/jpnn) 


Ratusan wali murid bahkan sudah mendatangi kantor dispendik Surabaya dan memprotes sistem PPDB zonasi umum yang dinilai tidak fair.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News