Anggota Brimob Bunuh Diri, Setyo: Polantas Saja Bisa Stres

Anggota Brimob Bunuh Diri, Setyo: Polantas Saja Bisa Stres
Irjen Setyo Wasisto. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Seorang anggota Brimob ditemukan meninggal dunia setelah melakukan aksi bunuh diri. Dia adalah Baratu Thamrin yang ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/7).

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, aksi bunuh diri itu bisa terjadi karena tekanan dan tuntutan pekerjaan di Polri tak mudah.

Atas maraknya aksi bunuh diri, Polri telah melakukan penelitian. Dari penelitian tersebut, Setyo menyebutkan anggota Polri mengalami tingkat stres tinggi ketika menjalankan tugas.

"Sudah ada satu penelitian, anggota atau penyidik misalnya mencari pelaku saja itu tingkat stresnya tinggi. Apalagi dia dibatasi waktu, harus segera tertangkap,” kata Setyo di Jakarta, Rabu (18/7).

Kemudian, Setyo menyebut anggota polantas yang mengatur lalu lintas saja bisa stres.

“Kalau lalu lintasnya yang diatur enggak mau, bandel juga, stres juga mungkin. Termasuk tingkat stres yang cukup tinggi, profesi kepolisian," sambungnya.

Dia tak membantah ada anggota Polri yang mengalami masalah di dalam keluarganya. Hal itu akhirnya mempengaruhi performa dalam bertugas.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Polri membuka layanan konsultasi bagi anggota yang memiliki masalah.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan anggota Polri mengalami tingkat stres tinggi ketika menjalankan tugas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News