Angin Gusty Menghancurkan Puluhan Rumah, 200 Warga Terpaksa Mengungsi

Angin Gusty Menghancurkan Puluhan Rumah, 200 Warga Terpaksa Mengungsi
Anggota Koramil Cisarua saat mengecek rumah warga yang terkena dampak angin gusty, Senin (21/10). Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, dan sekitarnya diterjang bencana angin gusty, Senin (21/10) dini hari. Puluhan rumah rusak dan membuat ratusan warga mengungsi.

Angin gusty adalah kenaikan kecepatan angin secara tiba–tiba atau mendadak lebih dari 15 knots yang berlangsung hanya dalam beberapa detik.

Masikun (45), tak henti-henti memandangi atap rumahnya. Sesekali ia menunjuk-nunjuk ke arah rumahnya yang habis diterjang angin kencang Senin dini hari. Ia dan keluarganya dibuat panik saat asbes rumahnya berterbangan, tersapu angin.

“Semua sedang tidur. Tiba-tiba suara berisik terdengar di dapur. Tidak lama asbes runah saya semua terangkat. Langsung saya bawa keluar semua orang yang ada di rumah,” kata Masikun yang tinggal di Kampung Citeko Panjang, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Bogor.

Masikun tidak sendiri. Dini hari itu ada ratusan warga yang mengalami nasib serupa. Terbangunkan dengan suara berisik lantaran atap bangunan yang berterbangan.

“Ada 200 warga yang terdampak angin itu. Dengan jumlah rumah rusak sebanyak 26 unit. Semua atapnya rusak tersapu angin,” kata Sekcam Cisarua Dita Aprilia.

Wanita yang akrab disapa Dita itu menjelaskan, ada beberapa desa yang terdampak. Selain di Citeko, ada juga di Desa Cibereum. Tapi dampak yang paling parah berada di desa Citeko.

Saat ini, lanjut Dita, seluruh warga yang terdampak diungsikan sementara. Mengingat kondisi angin masih kencang. Juga seluruh rumah warga yang terdampak tidak ada atapnya.

Desa yang terdampak angin gusty di Citeko, Desa Cibereum, Bogor hingga mengakibatkan puluhan rumah rusak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News