ANRI Masih Buru Supersemar Asli

ANRI Masih Buru Supersemar Asli
ANRI Masih Buru Supersemar Asli
JAKARTA - Hingga saat ini Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) masih tetap memburu Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang asli. ANRI meyakini Supersemar yang beredar sekarang adalah palsu. 

"Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari Supersemarnya. Wawancara pada para pelaku sejarah pun sudah kami lakukan untuk melacak keberadaan surat tersebut," tutur Sestama ANRI, Gina Masudah Husni di Jakarta, Selasa (29/3). Ia mengakui, mencari Supersemar yang asli memang tidak mudah.

Kesulitan ANRI mencari Supersemar asli, kata Gina  karena banyak pelaku sejarah yang menjadi saksi peristiwa tersebut telah meninggal. Kalaupun masih hidup, ada yang tidak diketahui tempat tinggalnya. Dan ada yang sudah tidak bisa diajak dialog. "Tapi akan tetap kami cari surat tersebut," tegasnya.

Untuk diketahui, Supersemar dinyatakan hilang ketika pengamat teknologi informasi Roy Suryo Notodiprodjo menyatakan, naskah yang selama ini beredar palsu. Hal itu, terbukti dari hasil penelitian bentuk tandatangan, cara penulisan dan spasi dalam tiga naskah Supersemar yang selama ini beredar dengan naskah yang dibawa para jenderal saat keluar dari Istana Bogor usai menghadap Presiden Sukarno.

JAKARTA - Hingga saat ini Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) masih tetap memburu Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang asli. ANRI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News