ANRI Masih Buru Supersemar Asli
Selasa, 29 Maret 2011 – 14:43 WIB
JAKARTA - Hingga saat ini Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) masih tetap memburu Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang asli. ANRI meyakini Supersemar yang beredar sekarang adalah palsu. Untuk diketahui, Supersemar dinyatakan hilang ketika pengamat teknologi informasi Roy Suryo Notodiprodjo menyatakan, naskah yang selama ini beredar palsu. Hal itu, terbukti dari hasil penelitian bentuk tandatangan, cara penulisan dan spasi dalam tiga naskah Supersemar yang selama ini beredar dengan naskah yang dibawa para jenderal saat keluar dari Istana Bogor usai menghadap Presiden Sukarno.
"Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari Supersemarnya. Wawancara pada para pelaku sejarah pun sudah kami lakukan untuk melacak keberadaan surat tersebut," tutur Sestama ANRI, Gina Masudah Husni di Jakarta, Selasa (29/3). Ia mengakui, mencari Supersemar yang asli memang tidak mudah.
Kesulitan ANRI mencari Supersemar asli, kata Gina karena banyak pelaku sejarah yang menjadi saksi peristiwa tersebut telah meninggal. Kalaupun masih hidup, ada yang tidak diketahui tempat tinggalnya. Dan ada yang sudah tidak bisa diajak dialog. "Tapi akan tetap kami cari surat tersebut," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Hingga saat ini Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) masih tetap memburu Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang asli. ANRI
BERITA TERKAIT
- Operasi Gabungan Bea Cukai dan Polri Bongkar Kokain Modus Botol Sampo & Serbuk MDMA
- Pemprov DKI Jakarta Yakin Inflasi 2024 Masih Bisa Dikendalikan
- Ribuan Honorer Resmi jadi PPPK, Hj Indah: Jangan Sombong ya
- Pecah Tawa di Ruang Sidang MK saat Ketua KPU Hasyim Asyari Disebut Hebat Sekali
- Laporan Terbaru Dietplastik Indonesia, Solusi Guna Ulang Pengganti Sachet dan Pouch
- Peziarah Padati Lokasi Prosesi Semana Santa di Larantuka