Apiaty Amin Syam Berpeluang jadi Kuda Hitam

Apiaty Amin Syam Berpeluang jadi Kuda Hitam
Apiaty Amin Syam Berpeluang jadi Kuda Hitam
MAKASSAR – Pengamat politik Universitas Hasanudin (Unhas), Hasrullah menilai gerakan feminisme yang dilakukan sejumlah kandidat perempuan di ajang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) selalu menawarkan sesuatu yang baru dibanding kandidat wajah lama yang miskin prestasi.  Apalagi, jika gerakan feminisme yang dilakukan kandidat perempuan tersebut benar-benar nyata dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

”Banyak nilai lebih yang dimiliki kandidat perempuan. Selain memang mereka memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap berbagai persoalan di masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, keindahan dan lingkungan hidup," kata Hasrullah, Senin (8/4).

Kepekaan inilah menurut Hasrullah menjadikan peluang bagi perempuan untuk bisa menang dalam Pemilukada. Selain karena faktor pemilih lebih didominasi oleh kaum perempuan.

"Contoh nyata adalah kepemimpinan Tri Rismaharini di Kota Surabaya. Menurut penilaian saya, sejak dipimpin Tri Rismaharini, Kota Surabaya jadi lebih tertata apik dan indah,” papar Hasrullah.

MAKASSAR – Pengamat politik Universitas Hasanudin (Unhas), Hasrullah menilai gerakan feminisme yang dilakukan sejumlah kandidat perempuan di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News