Aplikasi Raqib Atid, Gus Yusron: Biar Kita Lebih Waspada

Aplikasi Raqib Atid, Gus Yusron: Biar Kita Lebih Waspada
Aplikasi Raqib Atid di PlayStore. Foto: ridho/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran aplikasi Raqib Atid dengan fitur mencatat dosa dan pahala para penggunanya, mendapat respons di kalangan agamawan.

Menurut ustaz Muhammad Yusron Shidqi, putra bungsu KH. Hasyim Muzadi, menilai melalui aplikasi Raqib Atid pengguna bisa mengevaluasi diri secara sederhana.

"Aplikasi ini adalah sebuah upaya membantu penggunanya untuk muhasabah (evaluasi diri) secara sederhana, sebagai sebuah simulasi bagaimana penghitungan amal sehingga membuat kita lebih waspada dalam berbuat," kata pria yang akrab disapa Gus Yusron, saat dihubungi, Kamis (7/5) sore.

Hal senada diungkapkan ustazah Arini Retnaningsih. Menurut dia, pengguna boleh menjadikan aplikasi Raqib Atid sebagai sarana bermuhasabah atau mengevaluasi diri, tetapi tidak berarti menyamakannya dengan catatan yang dimiliki Malaikat Raqib dan Atid utusan Allah SWT.

"Ya kalau cuma dijadikan sarana muhasabah tidak apa-apa. Tapi aplikasi ini beda dengan catatan malaikat pencatat amal dan dosa kita. Malaikat mencatat sampai ke hal-hal kecil yang boleh jadi kita sendiri tidak menyadarinya," tutur Arini yang mengajar kajian Islam di beberapa Madrasah Tsanawiyah kawasan Bogor itu.

Baik menurut Gus Yusron dan ustazah Arini, malaikat tidak akan melewatkan perbuatan kecil maupun besar, lalu niat menyimpang, rasa iri, benci, sum'ah, ujub dan hal lainnya yang mungkin tak tersedia dalam aplikasi Raqib Atid.

"Niat yang menyimpang, rasa iri dan benci, sum'ah, 'ujub dan sebagainya kan tidak tercatat di aplikasi ini, tapi tercatat lengkap di kitab para malaikat," kata Arini.

Pada aplikasi dimaksud, terdapat dua menu utama yakni dosa dan pahala. Dalam menu dosa, tersedia beberapa jenis tindakan tak baik seperti berbicara kotor, membantah orangtua, ghibah, ingkar janji dan mencuri.

Kehadiran aplikasi Raqib Atid dengan fitur mencatat dosa dan pahala para penggunanya, mendapat respons di kalangan agamawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News