Arif Sempat Bertanya, Naik Pesawat Boleh Pakai Sendal gak?

Arif Sempat Bertanya, Naik Pesawat Boleh Pakai Sendal gak?
Pihak keluarga menunjukkan identitas Arif Yustian, korban jatuhnya Lion Air JT610, di rumahnya Bojonggede, Kabupaten Bogor. Foto: Fikri Setiawan/Radar Bogor/JPNN.com

jpnn.com - Setidaknya ada lima warga Bogor menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 jurusan Jakarta - Pangkal Pinang itu. Arif Yustian (20), Warga RT 05/19 Desa Rawa Panjang Kecamatan Bojonggede, Bogor, salah satunya.

Laporan: Fikri Setiawan

Kabar hilangnya Pesawat Lion Air JT610 dari peredaran, bagai petir di siang bolong bagi Sariyoso (54). Warga RT 05/19 Desa Rawa Panjang Kecamatan Bojonggede ini dibuat tak karuan ketika baru saja sampai di tempat kerjanya yang berlokasi di Kelapa Gading Jakarta, Senin (29/10) pagi.

Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB tersiar kabar pesawat yang membawa 189 penumpang dan kru jatuh di utara laut Karawang. Informasi tersebut lantas membuat Sariyoso bergegas kembali pulang ke rumah. Sepanjang jalan mengendarai sepeda motor, ia terbayang putra sulungnya Arif Yustian yang Minggu (28/10) pamit hanya menggunakan sambungan telepon.

Sejak mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBO), Arif memang sudah terbiasa mandiri. Ia tinggal di sebuah rumah kost yang berlokasi di bilangan Ciheuleut Kecamatan Bogor Tengah sejak sekolah hingga sudah bersatus sebagai pegawai di PT Sky Pacific Indonesia.

“Hari Sabtu dia telepon, mau pulang dulu karena mau berangkat ke Bangka. Ternyata pas mau pulang tidak jadi karena hujan gede. Jadinya dia pamit doang lewat telepon hari Minggu,” ujar Sariyoso saat disambangi Radar Bogor di rumahnya, Senin (29/10).

Arif dikenal pendiam. Ketika pulang ke rumahnya di Bojonggede sekitar tiga pekan lalu, tak banyak yang dibicarakannya pada Sariyoso. Hanya saja, ia sempat bercerita kepada ibundanya, Yenti Sulastri (43) mengenai pekerjannya yang baru empat bulan dia geluti.
Maklum, selepas dari SMAKBO Arif tak lantas bekerja di PT Sky Pacific Indonesia, melainkan sempat beberapa bulan bekerja di perusahaan kosmetik.

Kini, sulung dari lima bersaudara itu bekerja di bidang sampling udara. Keberangkatannya ke Bangka Belitung juga guna mengambil sample udara untuk kemudian diuji di laboratorium tempatnya bekerja. Bagaimanapun, Sariyoso merasa terbantu sudah mendapat pendampingan dari PT Sky Pacific Indonesia sejak pesawat yang ditumpangi Arif hilang.

Musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT610 menyisakan duka bagi keluarga para penumpang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News