Arnita, Mahasiswi IPB Mualaf tak Lama Setelah Orientasi

Arnita, Mahasiswi IPB Mualaf tak Lama Setelah Orientasi
Arnita Rodelina Turnip, mahasiswi IPB. Foto: Istimewa/Facebook

jpnn.com - Arnita Rodelina Turnip menyandang status sebagai mahasiswi IPB (Institut Pertanian Bogor) ditopang beasiswa utusan daerah (BUD) dari Pemkab Simalungun, Sumut. Di tengah jalan perkuliahan, dia menemukan hidayah dan menjadi mualaf.

Marieska Harya Virdhani, Bogor

September 2015 menjadi babak baru dalam hidup Arnita. Dia meneruskan pendidikan di rantau orang dan jauh dari orang tua. Di pundaknya tertumpang harapan untuk bisa mencapai tuntas kuliah gelar sarjana. Apalagi kuliahnya dibantu Pemda Simalungun melalui Program Beasiswa Utusan Daerah (BUD).

Tentu tidak semua orang yang bisa mendapatkan prestasi ini. Kuliah di perguruan tinggi ternama dan didukung beasiswa khusus. Setali dua uang, selain babak baru di bidang pendidikan dia juga mendapat hidayah. Dalam pengalaman spritualnya, hatinya tergerak untuk berpindah keyakinan dari Nasrani ke Islam.

Mualaf itu dilakukan atas keyakinan sendiri, tanpa dorongan siapa pun. Waktunya sangat singkat. Beberapa pekan usai menjalani orientasi di Fakultas Kehutanan IPB.

Ternyata pilihannya untuk berpindah keyakinan itu disertai cobaan. Beasiswa BUD dari Pemkab Simalungun tiba-tiba tidak berlanjut. Di semester kedua beasiswanya sudah tidak cair.

"IP saya 2,71. Saya juga membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ), tapi di semester dua, dana saya tidak cair," kata Arnita kepada JawaPos.com, Rabu (1/8).

Selama semester pertama, selain mendapat uang saku sebesar Rp 6 juta per semester yang langsung masuk ke rekeningnya, Arnita dijanjikan dibayarkan uang kuliah tunggal (UKT)-nya dari BUD.

Arnita Rodelina Turnip menjadi mualaf tidak lama setelah menjalani orientasi di kampus IPB, beasiswanya diputus Pemkab Simalungun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News