Gunung Agung Erupsi

Asalkan Masih Bersama-sama, Kabar Buruk pun Tidak Masalah

Asalkan Masih Bersama-sama, Kabar Buruk pun Tidak Masalah
Ngurah Ma (bertopi) di Pengungsian Bajar Pringalot, Rendang Karang Asem Bali. FOTO: SAHRUL/JAWAPOS

jpnn.com - Pakaian terbaik dikenakan Gusti Mangku Pidada. Maklum, Eka Dasa Rudra, upacara yang akan diikutinya, termasuk istimewa. Hanya dihelat sekali dalam seratus tahun.

SAHRUL YUNIZAR, Karangasem

Pidada termasuk salah satu bocah yang membawa sesajen ke Pura Besakih, Karangasem, Bali. Tempat peribadatan dilakukan.

’’Saya masih ingat betul semuanya,’’ kenang Pidada tentang upacara pada 1963 tersebut.

Pidada yang ketika itu berusia 12 tahun tak mungkin lupa karena bertepatan dengan itu, Gunung Agung meletus. ’’Sama sekali tidak ada yang tahu akan meletus,’’ katanya.

Bahkan, seingat dia, tidak ada satu pun yang lari tunggang langgang dari Pura Besakih. Mereka justru menunggu sampai muntahan bebatuan keluar seluruhnya.

’’Setelah itu baru mengungsi,’’ imbuhnya.

Lima puluh empat tahun berselang, Pidada tak menyangka pengalamannya saat bocah tersebut akan bermanfaat bagi keluarga besarnya.

Pidada yang ketika itu berusia 12 tahun tak mungkin lupa karena bertepatan dengan itu, Gunung Agung meletus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News