Ayat-Ayat AI
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - ARTIFICIAL intelligence (AI) tidak beriman, padahal inti dakwah itu untuk meningkatkan iman. Bagaimana bisa barang yang tidak beriman meningkatkan iman.
Itulah salah satu perdebatan dalam kompetisi bahasa Mandarin antarsantri di Atrium Tunjungan Plaza 6 Surabaya Jumat-Sabtu-Minggu kemarin.

"Topik ini terlalu berat," ujar seorang pengunjung. Tionghoa. Kristen.
"Mungkin berat untuk kita. Sudah terlalu tua," kata saya setengah membela ide itu.
Sedang mereka masih muda. Status mereka masih santri. Debat antarsantri harus membawa topik yang cocok untuk masa depan. Bukan masa lalu.
Kata "santri" sendiri dipilih agar cakupannya lebih luas.
Ternyata benar. Debat ini tidak hanya diikuti oleh santri dari pondok pesantren. Ada pula tim dari SMA Tionghoa, Xin Zhong, Surabaya.
JPNN.com




