Bahaya Air Ketuban Kurang Seperti yang Dialami Asri Welas

Bahaya Air Ketuban Kurang Seperti yang Dialami Asri Welas
Asri Welas. Foto: Jawa Pos

Komplikasi yang terjadi jika air ketuban kurang

Kondisi air ketuban yang kurang dinamakan oligohidramnion. Kondisi ini tak menunjukkan gejala tertentu. Biasanya oligohidramnion baru diketahui dari pemeriksaan klinis dan ultrasonografi oleh dokter kandungan.

Air ketuban kurang tak boleh dianggap sepele karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi, khususnya bagi janin. Komplikasi yang terjadi akibat kondisi ini bisa sangat bervariasi, tergantung pada kapan oligohidramnion terjadi.

Jika oligohidramnion terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu, maka kondisi tersebut bisa menyebabkan kecacatan janin, keguguran, atau kematian janin di dalam kandungan.

Sementara itu, jika oligohidramnion terjadi pada usia kehamilan yang lebih tua, beberapa komplikasi yang sering terjadi adalah:

1. Pertumbuhan janin terhambat

Pertumbuhan janin terhambat ditandai dengan ukuran tubuh janin yang lebih kecil dari seharusnya sesuai usia kehamilannya. Kondisi pertumbuhan janin terhambat ini bukan hanya menyebabkan janin berukuran lebih mungil, melainkan juga menyebabkan bayi rentan mengalami kekurangan oksigen saat persalinan, infeksi paru (pneumonia), gula darah rendah, serta gangguan motorik dan saraf.

2. Persalinan prematur

Pada sebagian kasus, bisa diberikan infus larutan garam fisiologis ke dalam rahim untuk menambah cairan ketuban. Pada kasus lainnya, bayi dilahirkan secepatnya untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News