Bahlil Sebut Tata Kelola Tambang Berkelanjutan untuk Peradaban Masa Depan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dilakukan untuk memastikan kekayaan sumber daya alam dinikmati rakyat dan pembangunan peradaban masa depan.
Hal itu diungkapkan Bahlil dalam sambutannya di acara Minerba Convex 2025, Rabu (15/10).
Oleh karena itu, membangun industri pertambangan yang berkelanjutan bukan sekadar menambang sumber daya.
Namun, memastikan implementasi tata kelola pertambangan dijalankan secara komprehensif dari kegiatan pratambang hingga pasca tambang.
Bahlil menyebut pengelolaan tambang juga tidak boleh semata-mata untuk keuntungan jangka pendek, dan harus mempertimbangkan aspek lingkungan dan aturan.
“Sumber daya alam, tambang dalam pengelolaannya jangan dipikir dihabiskan sekaligus. Harus ingat bahwa ada generasi berikutnya,” ucap Bahlil.
Dia menekankan praktik reklamasi sebagai syarat wajib bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Langkah ini guna memastikan kegiatan tambang berjalan sesuai aturan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pengelolaan tambang berkelanjutan untuk generasi masa depan.
- Sejumlah Akademisi Beberkan Fakta Keberadaan IUP di Raja Ampat Sejak Tahun 1970-an
- Pakar Energi Nilai Keputusan Menteri Bahlil untuk Pelajari Bobibos Langkah yang Tepat
- Industri Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
- Fakta Baru Sidang Sengketa Tambang Nikel, Ahli BRIN: Jalan di Hutan Haltim Bukan Buat Kayu
- Istana Komentari Kebijakan Purbaya soal Redenominasi Rupiah
- BBM Bioetanol Dinilai Berdampak Luas Bagi Perekonomian dan Lingkungan
JPNN.com




