Bahrain Tampung Dialog Oposisi

Bahrain Tampung Dialog Oposisi
Massa anti pemerintah Bahrain terus menggalang aksi unjuk rasa. Foto: AFP/File/Joseph Eid
MANAMA - Ketegangan masih menyelimuti Bahrain. Meski Putra Mahkota Bahrain, Salman ibn Hamad ibn Isa Al Khalifa, sudah berdialog dengan oposisi sejak Senin (28/2), massa anti pemerintah tetap berunjuk rasa. Mereka menuntut negara monarki itu melakukan reformasi politik dan merombak pemerintahan.

Penerus Raja Hamad bin Isa Al Khalifa itu menyesalkan kekerashatian sebagian massa anti pemerintah yang terus menggelar unjuk rasa. Kemarin (1/3), sekitar 100 sampai 200 aktivis mengepung Kementerian Informasi di Kota Manama. Mereka berjanji akan mengerahkan lebih banyak massa dan tetap menduduki gedung kementerian sampai pemerintah mengabulkan tuntutan mereka.

"Kami akan tetap berada di sini sampai rezim yang sekarang berkuasa lengser," teriak salah seorang pengunjuk rasa seperti dilansir Agence France-Presse. Demonstran yang terdiri dari aktivis anti pemerintah dan para politisi oposisi itu menilai perombakan sebagian kabinet pekan lalu belum cukup. Sebab, meski sudah dirombak, Raja Hamad dan orang-orang dekatnya tetap menguasai pemerintahan.

Sebagian besar pengunjuk rasa di ibu kota kemarin adalah warga Syiah. Meski mendominasi populasi Bahrain sebanyak 70 persen, kaum Syiah di negara tersebut justru menjadi korban diskriminasi. Pasalnya, penguasa pemerintahan monarki di sana adalah kaum Sunni yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Kondisi tersebut mirip dengan Iraq saat dipimpin oleh mendiang Presiden Saddam Hussein.

MANAMA - Ketegangan masih menyelimuti Bahrain. Meski Putra Mahkota Bahrain, Salman ibn Hamad ibn Isa Al Khalifa, sudah berdialog dengan oposisi sejak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News