Bak di Sinetron, Pembunuh Pedagang Bakso Pura-Pura jadi Korban Penyekapan

Bak di Sinetron, Pembunuh Pedagang Bakso Pura-Pura jadi Korban Penyekapan
TKP pembunuhan digaris polisi. Foto: Radar Banten.

jpnn.com, LEBAK - Motif pembunuhan terhadap Endang Hidayat terungkap. Pedagang bakso asal Kecamatan Sobang, Lebak, Banten, itu dibunuh lantaran dianggap menilap uang transferan dari ibu kandung salah satu pelaku.

Endang ditemukan tewas di rumah kontrakannya di BTN Kaduagung Blok O nomor 01, RT 004 RW 002, Desa Kaduagung Tengah, Kecamatan Cibadak, Selasa (9/7) dini hari. Angga Wijaya, 19, dan Septi Maulana Cepi, 23, diduga sebagai pelaku pembunuhan.

BACA JUGA: Pedagang Bakso di Lebak Dibantai, Sempat Terdengar Teriakan Minta Tolong

Pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh sakit hati Angga Wijaya terhadap Endang. Korban dikabarkan menerima beberapa kali transfer uang dari ibu kandung Angga Wijaya yang bekerja di Arab Saudi. Namun, uang itu tak pernah diserahkan korban kepada Angga Wijaya.

“Tersangka (Angga Wijaya, red) mendapat informasi kalau ibunya pernah mentransfer uang kepada korban (Endang Hidayat, red) beberapa kali dari Arab Saudi. Namun, uang tersebut tidak pernah diberikan korban kepada tersangka,” kata Kabid Humas Polda Banten Komisaris Besar (Kombes) Pol Edy Sumardi Priadinata kepada Radar Banten, Rabu (10/7).

Rencana pembunuhan mulai disusun oleh Angga Wijaya. Dia mengajak Septi Maulana Cepi untuk membantunya. Selasa (9/7) dini hari, Angga bersama Septi Maulana Cepi mendatangi rumah kontrakan korban.

Korban yang tak curiga, mengajak Angga dan Cepi masuk ke dalam rumah. Saat di dalam rumah, kedua pelaku langsung menyerang korban.

BACA JUGA: Seorang Anak Penggal Kepala Ayahnya Pakai Kapak Hingga Putus

Endang Hidayat dibunuh lantaran dianggap menilap uang transferan dari ibu kandung pelaku Angga Wijaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News