Bambang Brodjonegoro: RI Harus Melalui Proses yang Sudah Dialami Korsel

Bambang Brodjonegoro: RI Harus Melalui Proses yang Sudah Dialami Korsel
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro. Foto: Humas Kemenristekdikti

Negara besar manapun, lanjut Bambang, kalau dilihat sejarahnya, seperti sejarah Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang dan Korea Selatan, mereka tidak bisa langsung menjadi service economy.

Memang sekarang Korea Selatan mulai pindah ke ekonomi berbasis jasa. K-Pop adalah contoh sukses dari service economy, tapi Indonesia tidak bisa meniru begitu saja dengan adakan versi K-Pop sendiri.

Menteri Bambang mengungkapkan Korea Selatan baru bisa mengembangkan K-Pop setelah manufaktur Korea Selatan berhasil menciptakan produk inovatif yang kompetitif, yaitu telepon pintar atau smartphone.

"Indonesia harus melalui proses yang sudah dialami Korea, melalui hal yang melelahkan, yaitu membangun sektor manufaktur sehingga dapat menjadi kompetitif. Kalau kita lihat yang sudah terjadi di Korea. Memang K-Pop sudah tersebar, tapi kalau kita lihat dari telepon pintar Anda, mungkin sampai lima puluh persen telepon di ruangan ini itu Samsung. Ini tentu saja kesuksesan dari Korea Selatan dalam manufaktur," ungkap Bambang Brodjonegoro.

Menurut dia, ada banyak negara berpopulasi kecil yang bisa maju hanya melalui ekonomi berbasis jasa (service economy). Namun Indonesia tidak bisa berlandaskan 'service economy' karena ekonomi berbasis jasa tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

"Kalau kita tinggal di Singapura, mudah untuk menjadi service economy. Itu yang mereka lakukan sekarang atau Dubai (Uni Emirate Arab) juga mudah untuk menjadi service economy tapi untuk Indonesia dengan 266 juta jiwa dengan hambatan geografis, karena kita negara kepulauan terbesar di dunia, sayangnya kita tidak bisa hanya menjadi service economy," tandas Bambang. (esy/jpnn)

 

Bambang Brodjonegoro mengungkapkan Korsel baru bisa mengembangkan K-Pop setelah manufaktur Korsel berhasil menciptakan produk inovatif yang kompetitif.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News