Bamsoet Ajak Parlemen MIKTA Tingkatkan Partisipasi Perempuan

Bamsoet Ajak Parlemen MIKTA Tingkatkan Partisipasi Perempuan
Pertemuan ke-4 parlemen-parlemen dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Argentina (MIKTA) di Bali, Minggu (16/9). Foto: DPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak parlemen Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia (MIKTA) lebih gigih meningkatkan partisipasi perempuan dalam perdamaian dan keamanan. Sebab, pelibatan kaum perempuan dalam pengambilan keputusan masih kurang, terutama dalam upaya menciptakan perdamaian dan keamanan.

"Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam perdamaian dan keamanan. Di antaranya, membuat kebijakan yang lebih sensitif terhadap isu gender, membuat diskusi kesetaraan gender lebih inklusif dengan melibatkan kaum laki- laki, mencegah segala bentuk diskriminasi serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan," ujar Bambang dalam sesi ketiga forum konsultatif MIKTA bertema Women, Peace and Security di Istana Tampak Siring Bali, Minggu (16/09).

Mantan ketua Komisi III DPR RI yang beken disapa dengan panggilan Bamsoet itu menuturkan, peran aktif perempuan dalam dialog dan proses pengambilan keputusan terbukti mampu membawa berbagai perubahan nyata di berbagai tatanan kehidupan. Tak hanya itu, peran perempuan juga sangat krusial dalam mencapai kesejahteraan, keadilan sosial, dan perekonomian global yang inklusif serta berkelanjutan.

"Tidak hanya dalam inisiator perdamaian, perempuan juga dapat memiliki kontribusi penting dalam melawan terorisme dan radikalisme, melalui penguatan dan penyebaran nilai-nilai toleransi di level keluarga dan komunitas. Sifat perempuan yang lebih toleran terhadap perbedaan dan menyikapi konflik lebih pasif, mampu mendorong terciptanya perdamaian dengan efektif," kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu memaparkan, konstitusi Indonesia menjamin perempuan untuk berpatisipasi penuh di segala bidang, terutama dalam bidang politik demi berkontribusi dalam memelihara perdamaian. Menurutnya, lebijakan afirmatif Indonesia yang memberikan kuota setidaknya 30 persen perempuan dalam proses politik telah mendorong partisipasi yang setara dalam pembuatan keputusan.

Merujuk data Inter-Parliamentary Union (IPU) 2017, kata Bamsoet, angka rata-rata keterwakilan perempuan di parlemen mencapai 23,6 persen. Sedangkan tingkat keterwakilan perempuan di parlemen Indonesia sudah mencapai 19,8 persen,

“Jumlah tersebut melebihi rata-rata keterwakilan perempuan di parlemen negara-negara Asia sebanyak 19,7 persen,” urai Bamsoet.

Tak hanya itu, lanjut Bamsoet, Indonesia juga aktif mengirimkan pasukan perdamaian PBB yang tergabung dalam Kontingen Garuda ke berbagai wilayah konflik. Sekitar 80 orang di antaranya adalah perempuan.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak parlemen-parlemen negara MIKTA lebih gigih meningkatkan partisipasi perempuan dalam perdamaian dan keamanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News