Bandar Sambal, 2 Tahun Sudah Berkembang Pesat

Bandar Sambal, 2 Tahun Sudah Berkembang Pesat
Rini Handayani menunjukkan produk kemasan Bandar Sambal dan sertitikat penghargaan, Kamis (22/21) lalu. Foto: Lalu Mohammad/Lombok Post/JPNN.com

“Saya juga yang terpilih ikut masuk selesi FoodStartUpIndonesia, di Bali,” tuturnya.

Idenya soal Bandar Sambal, akhirnya masuk dalam 10 besar ide kreatif UKM. Kegiatan yang digelar pada bulan Mei 2017 lalu itu, juga menjadi momentum dirinya untuk menarik diri sebagai Hoteliers sebagai GM Hotel Bintang Lima di Hotel Patra Bali, anak usaha BUMN Pertamina.

Bagi Askar sukses kilat bandar sambal dengan berbagai penghargaan yang diterima, tak lepas dari dukungan hebat istrinya, Rini Handayani.

Wanita asal Penujak, Lombok Tengah yang kini tinggal di Mataram ini, juga tak kalah gigih membesarkan usaha ini.

“Tahun 2018, tak hanya sambal kami juga berencana untuk memproduksi snack UMKM binaan kita,” kata Rini.

Di Labuhan Burung, Sumbawa, Rini dan Askar membina sejumlah wanita. Mereka diminta tak lagi membuang Siput Bakau yang selama ini tak termanfaatkan. “Itu dibuang percuma, jumlahnya melimpah,” tuturnya.

Siput Bakau ini akan diolah menjadi makanan kemasan yang siap dijual ke berbagai pelosok negeri secara online.

Menyusul keberhasilan mereka, menjual lima sambal favorit yang telah lebih dulu dikenal sebagai produksi Bandar Sambal. Ada sambal bajo, belut, ayam, cumi, dan yang paling fenomenal sambal daging kuda.

Bisnis rumahan dengan Brand Bandar Sambar yang ditekuni Askar dan istrinya Rini Handayani, dalam kurun 2 tahun berkembang pesat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News