Bang Saleh Menyoroti Kebijakan Mewajibkan Tes Antigen, Begini Catatannya
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Saleh Partaonan Daulay memberikan catatan atas kebijakan pemerintah yang mewajibkan tes antigen bagi calon penumpang pesawat dan kereta api.
Saleh berharap, kebijakan itu tidak malah mempersulit masyarakat. Pasalnya, Saleh menerima masukan masyarakat yang sudah menyampaikan komplain terkait kebijakan itu.
"Dari kemarin, saya sudah dapat laporan dari masyarakat terkait ini. Rata-rata mereka mengeluh. Keluhan yang sama juga disampaikan lewat media-media sosial," kata Saleh dalam keterangan resminya kepada awak media, Selasa (22/12).
Kemudian, Saleh menyoroti masa berlaku hasil antigen yang pendek sampai tiga hari. Hasil tes itu tidak bisa dipakai jika seseorang bepergian di atas empat hari.
"Rapid tes antigen ini, kan, lumayan mahal. Jika orang bepergian di atas empat hari, berarti dia harus melakukan tes antigen dua kali,"
Selanjutnya, Saleh memberikan catatan terkait keterbatasan petugas dan fasilitas yang melakukan tes antigen. Pemerintah harus memastikan tidak terjadi antrean panjang melakukan tes antigen di bandara dan stasiun.
"Antrean yang terlalu panjang, banyak di antara masyarakat yang ketinggalan pesawat dan mengganti jadwal penerbangannya. Lagi pula, antrean panjang pasti tidak enak. Apalagi ada penumpang orang tua, anak-anak, dan ibu-ibu hamil," ujar sia.
Berikutnya, Saleh menyoroti tentang biaya untuk melakukan tes antigen. Jika diperlukan, pemerintah menggratiskan biaya melakukan tes antigen.
Saleh menyoroti tentang biaya untuk melakukan tes antigen. Jika diperlukan, pemerintah menggratiskan biaya melakukan tes antigen.
- Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Soal Megawati Jadi Amicus Curiae, Begini Kata Saleh PAN
- Said Abdullah Minta Pemerintah Mewaspadai Dampak Perang Israel dengan Iran
- Reaksi Elite PAN soal PPP Siap Gabung ke Koalisi Prabowo
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian