Banjir Bandang Flores Timur, Sebanyak 27 Warga Belum Ditemukan

Banjir Bandang Flores Timur, Sebanyak 27 Warga Belum Ditemukan
Kondisi banjir dan tanah longsor di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4). Foto: ANTARA/HO-Facebook Kuma Nuba Tukan)

jpnn.com, LARANTUKA - BPBD Kabupaten Flores Timur (Flotim) menginformasikan 27 warga diperkirakan masih hilang akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4) dini hari.

Data sementara per Minggu (4/4), pukul 17.30 WIB, banjir bandang melanda empat desa di tiga kecamatan, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

BPBD setempat melaporkan data sementara yang menyebutkan 41 warga meninggal dunia, 9 luka-luka dan 27 hilang.

"BPBD saat ini terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.

Wilayah terdampak antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur.

Kemudian Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Rincian korban di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng sebagai berikut, 35 warga meninggal dunia, 5 luka-luka, 19 hilang dan 9 KK atau 20 jiwa terdampak.

Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 terluka serta 7 warga masih hilang.

Di samping korban jiwa, banjir bandang berakibat pada 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Flores Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News