Banyak Kepala Daerah 'Mainkan' Dana Siluman
Rabu, 08 Februari 2012 – 16:00 WIB
JAKARTA--Transaksi keuangan pemerintah daerah paling buruk dibanding kementerian/lembaga pusat. Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan dari 86.264 laporan transaksi keuangan mencurigakan, didominasi pemda. Disusul Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak dan Bea Cukai), selebihnya menyebar di sejumlah instansi.
"Dari 86.264 itu, sebanyak 1.890 laporan yang diserahkan ke penegak hukum," kata Kepala PPATK M Yusuf dalam keterangan persnya di Kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Rabu (8/2).
Adapun modus transaksi mencurigakan tersebut di antaranya dana DAU/DAK digiring ke rekening pribadi, penitipan dana-dana siluman ke BPD (Bank Pembangunan Daerah), kemudian selisih bunganya diambil. Pelakunya kepala daerah dan bendahara.
"Jadi kepala daerah membeli polis asuransi untuk anaknya hingga Rp 5 miliar atau membeli saham. Kalau bendahara, dana DAU/DAK-nya dipindahkan ke rekening pribadinya," terangnya.
JAKARTA--Transaksi keuangan pemerintah daerah paling buruk dibanding kementerian/lembaga pusat. Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
BERITA TERKAIT
- BSI Maslahat Menebar Kebaikan Ramadan Rp 11,24 Miliar
- Kejagung Terus Menelusuri Aset-Aset Harvey Moeis
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Solusi Masalah Honorer Tercecer dari Pejabat
- Formasi CPNS dan PPPK 2024 Kementerian PUPR, Tenaga Teknis Paling Banyak
- Menjelang Pendaftaran PPPK 2024, Pak Imron Bicara Peluang Seluruh Honorer
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Wajib Simak, Ada Info Penting Perincian PNS & PPPK, Jumlah Formasi Terbanyak