Bawaslu: Kepercayaan Publik Kepada KPU Berpotensi Tergerus Jelang Pilkada 2020
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Bawaslu Muhammad Afifuddin menyebut kepercayaan publik kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) berpotensi tergerus menyambut Pilkada serentak 2020. Satu di antaranya, disebabkan oleh kasus hukum yang menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan atas dugaan suap.
"Kalau menurut saya sangat mungkin, karena kita tidak bisa membatasi cara orang berpikir dan mengembangkan pikiran masyarakat," ungkap Afifuddin ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (15/1).
Afifuddin berharap, Komisioner KPU lain tidak melakukan pelanggaran hukum seperti yang dilakukan Wahyu. Dengan begitu, kepercayaan publik kepada KPU tidak makin tergerus.
"Jadi, ya, akhirnya yang bisa kami melakukan, ya, cuma pengingat untuk yang lain, biar enggak terjadi lagi," lanjut dia.
Di sisi lain, kata Afifuddin, Bawaslu juga akan menjaga tindakan meyambut Pilkada serentak 2020. Bawaslu akan berusaha menjaga tindakan untuk tidak melakukan pidana karena berimbas kepada kepercayaan publik.
"Kami ingatkan jajaran kami jangan macam macam dan neko-neko. Namun, yang paling pas tentu teman-teman KPU juga, kan, mereka yang kena," kata dia.(mg10/jpnn)
Komisioner Bawaslu Muhammad Afifuddin menyebut kepercayaan publik kepada KPU berpotensi tergerus menyambut Pilkada serentak 2020.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Bawaslu Lampung Siap Memberi Keterangan Dalam Persidangan MK Perihal Lokus PHPU di 10 TPS
- Komisioner KPU: Kami Meyakini Hasil Pemilu ini Akan Tetap Berlaku
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru dari Dirjen Nunuk, Berbahagialah P1 & Tendik, Semoga 2025 THR Naik Drastis
- KPU Jambi Mulai Sosialisasi Tahapan Pilkada 2024
- Memprediksi Putusan MK, Anies Optimistis, Ganjar Butuh 5 Hakim yang Berani
- KPU Jakarta Timur Sampaikan Terima Kasih Atas Kesuksesan Pemilu 2024