BBM Naik, India Lumpuh
Selasa, 06 Juli 2010 – 00:25 WIB
Kemarin pusat bisnis IT India di Kota Bangalore, ibukota Karnataka, juga lumpuh. Ratusan perusahaan software, termasuk perusahaan raksasa Infosys dan Wipro, memilih meliburkan diri. Industri itu menghimbau karyawan mereka untuk tetap berada di rumah dan tidak terlibat dalam aksi protes. Sebagian besar pertokoan di pusat keramaian dan sekolah di kota tersebut juga tutup.
Namun, kekacauan transportasi di empat negara bagian itu sama sekali tidak menyentuh Kota New Delhi. Ibukota negara yang dikuasai Kongres Nasional India, partai pemerintah tersebut, tetap adem-ayem. Aktivitas warga dan bisnis di kota berpenduduk sedikitnya 300 ribu jiwa itu berjalan normal. Bahkan, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh ngotot mempertahankan kebijakannya.
"Tidak ada alasan untuk mencabut lagi kebijakan tersebut," tegas Menteri Keuangan Pranab Mukherjee. Sebab katanya, kebijakan itu dirasa tepat untuk memangkas defisit anggaran belanja negara. Lewat kebijakan tersebut, menurut Reuters, harga bensin naik sekitar 3,5 rupee (sekitar Rp 677) per liter. Sedangkan harga solar dan minyak tanah naik masing-masing 2 dan 3 rupee (sekitar Rp 386 dan Rp 580). (hep/c6/ito/jpnn)
NEW DELHI - Keputusan pemerintah India untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) bulan lalu berdampak serius. Kemarin (5/7) di bawah komando
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina