Bea Cukai Kudus Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal, Sebegini Jumlahnya

jpnn.com, KUDUS - Bea Cukai Kudus kembali menggagalkan peredaran rokok illegal yang dikirim dengan menggunakan jasa ekspedisi, Jumat (20/1).
Sebanyak 112.400 batang rokok ilegal berjenis sigaret kretek mesin (SKM) dan 3.600 batang rokok illegal berjenis sigaret kretek tangan (SKT) diamankan oleh tim di salah satu gudang sortir jasa ekspedisi di Kabupaten Kudus.
Sebelumnya, sekitar pukul 15.30 WIB, tim memperoleh informasi adanya gudang jasa pengiriman yang diduga digunakan sebagai tempat penyortiran barang kena cukai berupa rokok illegal dari wilayah kudus.
- Bea Cukai Lepas 2 Ekspor Perdana Komoditas Damar ke Pasar India
“Tim segera menuju lokasi untuk melakukan pengamatan dan pemeriksaan. Sekitar pukul 16.30, tim melakukan pemeriksaan terhadap beberapa paket yang dicurigai,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Kudus Moch. Arif Setijo Nugroho.
Dia menambahkan perkiraan nilai barang rokok ilegal itu sebesar Rp 144.295.800,00 dengan potensi penerimaan negara sebesar Rp 97.600.912.
Setelah itu, Selasa (24/01), Bea Cukai Kudus melakukan penindakan terhadap rokok ilegal yang dikirim dengan menggunakan mikrobus.
Sebanyak 250.000 batang rokok ilegal berjenis sigaret kretek mesin (SKM) diamankan oleh tim di RM Al-Barokah, Jl. Raya Welahan No.18, Gedangan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
Tim memperoleh informasi tentang adanya sarana pengangkut berupa mikrobus yang diduga digunakan untuk mengangkut barang kena cukai berupa rokok ilegal.
Bea Cukai Kudus kembali menggagalkan peredaran rokok illegal yang dikirim dengan menggunakan jasa ekspedisi.
- Bergerak di Bandung dan Merak, Bea Cukai Sita Rokok dan Miras Ilegal, Banyak Banget
- Begini Jurus Bea Cukai Berikan Kemudahan kepada Masyarakat, Simak
- Dorong Industri Ramah Lingkungan, Bea Cukai Beri Izin Tambahan ke Perusahaan Ini
- Pacu Nilai Ekspor, Bea Cukai Gali Potensi Komoditas Daerah
- Sepakat Perkuat Kerja Sama Kepabeanan, Bea Cukai dan PNG Customs Service Teken MoU
- Bea Cukai Beri Kemudahan Kepabeanan untuk Penanggulangan Erupsi Gunung Merapi