Bebani Anak Didik, Kak Seto Sorot Kurikulum

Bebani Anak Didik, Kak Seto Sorot Kurikulum
Bebani Anak Didik, Kak Seto Sorot Kurikulum
SUKABUMI - Kurikulum pelajaran sekolah saat ini dinilai memberatkan anak. Imbasnya anak menjadi depresi, tumbuh kembang yang lamban. Padahal tujuan kurikulum tersebut menjadi pemicu supaya anak mendapatkan hasil yang maksimal dalam pendidikan dengan tujuan tertentu kejar tingak IQ.

Hal tersebut disampaikan Pemerhati Anak, Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal Kak Seto dalam seminar "Menjadi Sehat dan Cerdas" di Rumah Sakit Hermina Kota Sukabumi, Sabtu (16/4). Kak Seto mengatakan kurikulum sekolah memang perlu diterapkan, namun harus berdasarkan pada kondisi serta pertimbangan pada dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak. "Anak akan lebih senang belajar sesuai kemaunnya, dalam artian tidak terlalu membebankan. Kalau masa sekolah diatur dengan aturan tersebut anak akan alergi sekolah," katanya.

Didikan kurikulum ini pun merambat ke rumah, orangtua ikut menerapkanya. "Saat anak pulang dari sekolah tiba di rumah bukan ketenangan. Namun paksaan untuk belajar dengan waktu bermain yang terbatas," imbuhnya.

Menurutnya hal tersebut tidak mesti diterapkan, kurikulum penting, namun penempatanya sesuai dengan porsinya. Sebab pada posisi tersebut anak dalam masa tumbuh kembang, anak sedang ingin berkreasi. "Yang mestinya dilakukan berikan kebebasan anak namun dengan dipantau Orangtua, saatnya ia belajar di sekolah buat anak santai menghadapi pelajaran, ada kesulitan di sekolah berikan bantuan, biarkan anak rileks dan leluasa menjalani masanya," wantinya.

SUKABUMI - Kurikulum pelajaran sekolah saat ini dinilai memberatkan anak. Imbasnya anak menjadi depresi, tumbuh kembang yang lamban. Padahal tujuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News