Begini Cara Pupuk Indonesia Antisipasi Tingginya Kebutuhan Para Petani

Begini Cara Pupuk Indonesia Antisipasi Tingginya Kebutuhan Para Petani
Direksi Pupuk Indonesia sedang mengecek stok pupuk di gudang. Foto dok humas

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia melalui anak-anak usahanya, hingga April 2019 telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 2,86 juta ton.

Total penyaluran ini terdiri dari semua jenis-jenis pupuk yang disubsidi pemerintah, yaitu urea, SP-36, ZA, NPK dan pupuk organik. 

Sementara untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan pupuk para petani, Pupuk Indonesia selaku holding telah menginstruksikan kepada anak-anak perusahaan untuk menyiapkan stok pupuk nonsubsidi di setiap kios.

Diakui Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana memang masih banyak petani yang belum tergabung dalam kelompok tani atau belum menyusun RDKK.

"Sehingga mereka kesulitan memperoleh pupuk bersubsidi. Atau ada juga yang kebutuhan pupuknya melebihi dari alokasi yang sudah ditetapkan. Untuk itu, kami telah meminta kepada para produsen pupuk untuk tetap menyiapkan pupuk nonsubsidi untuj memenuhi kebutuhan petani di lapangan”, jelas Wijaya.

Wijaya juga mengimbau agar para petani tetap menebus pupuk bersubsidi hanya di kios-kios resmi.

Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat petani bisa terpenuhi apabila petani melakukan penebusan di kios menggunakan uang cash/tunai, membeli pupuk di kios resmi dan membeli pupuk dalam kemasan utuh.

"Dalam menyalurkan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia menugaskan para produsen pupuk, yaitu Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim, Pupuk Iskandar Muda, Pupuk Kujang dan Pusri Palembang untuk mendistribusikan pupuk sesuai dengan tanggung jawab wilayahnya masing-masing," tutupnya.(chi/jpnn)


Memang masih banyak petani yang belum tergabung dalam kelompok tani atau belum menyusun RDKK.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News