Begini Saran Nevi Zuairina Kepada Pemerintah Untuk Atasi Penambahan Rakyat Miskin di Era Pandemi

Begini Saran Nevi Zuairina Kepada Pemerintah Untuk Atasi Penambahan Rakyat Miskin di Era Pandemi
Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina. Foto: Humas FPKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Pertambahan rakyat miskin di Asia Tenggara mencapai jutaan orang akibat Pandemi Covid-19. Di Indonesia, merujuk data Bappenas, pertambahan rakyat miskin mencapai 4 juta orang sehingga total rakyat miskin Indonesia mencapai 28,7 juta orang yang sebelumnya sekitar 24,79 juta orang.

Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM untuk memperkuat sektor UMKM dengan realisasi bantuan yang sudah direncanakan.

Nevi mengatakan UMKM merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19. Padahal sektor ini merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen dan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sekitar 60 persen.

“Para pelaku UMKM ini masyarakatnya rata-rata disiplin dalam menjalankan usahanya. Ketika mereka mendapat bantuan, akan memberikan usaha dan upaya terbaik untuk meningkatkan usahanya. Istilahnya, mereka itu amanah. Jadi konsentrasi untuk mengembalikan keadaan kesehatan ekonomi usaha mereka mesti digencarkan," tutur Nevi.

Nevi menjelaskan, Sejak program pembiayaan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) digulirkan pada pertengahan 2017 hingga 27 Mei 2020, Pusat Investasi Pemerintah (PIP) telah menyalurkan kredit Ultra Mikro (UMi) senilai Rp6,55 triliun bagi 2 juta lebih pelaku usaha mikro di seluruh provinsi melalui 3 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan 44 Koperasi/linkage.

Nevi melanjutkan, Meskipun pandemi COVID-19 telah berdampak kepada debitur UMi, sehingga menyebabkan beberapa debitur mengalami kesulitan sehingga berpengaruh kepada kualitas pembayaran kredit UMi, akan tetapi kondisi ini tak sampai memunculkan fenomena lonjakan non perfoming loan (NPL).

Catatatan PIP tidak ada  kredit macet atau bermasalah dalam pelaksaan program tersebut. Ini menunjukkan betapa para pelaku UMKM ini disiplin dalam persoalan keuangan.

“Saya sangat menekankan, agar pemerintah memberikan perhatian yang khusus terhadap UMKM. Sampai dengan awal Juni 2020 ada sebanyak 2.322 koperasi dan 185.184 pelaku usaha UMKM terdampak pandemik COVID-19. Jumlah ini cukup besar dan bila mampu di tanggulangi, akan memberikan kontribusi perekonomian nasional," ujar Politikus PKS ini.

Nevi mengatakan UMKM merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19, padahal sektor ini merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News