Bentrok di Bahrain, 6 Tewas

Bentrok di Bahrain, 6 Tewas
Bentrok di Bahrain, 6 Tewas
MANAMA - Gelombang aksi prodemokrasi di Bahrain mencapai puncaknya kemarin (16/3). Sehari setelah negara-negara di sekitar Teluk Persia mengirimkan pasukan ke negeri yang dipimpin Raja Hamad ibn Isa Al Khalifa itu, Pearl Square menjadi ajang pertumpahan darah. Sedikitnya enam orang tewas dalam bentrok dengan aparat itu.

Kubu prodemokrasi sengaja mengabaikan larangan unjuk rasa yang diberlakukan militer Bahrain setelah Raja Hamad mendeklarasikan status negara darurat Selasa lalu (15/3). Kemarin massa anti pemerintah tetap menggelar aksi unjuk rasa di Pearl Square. Ratusan polisi antihuru-hara yang dibekingi tank dan helikopter pun langsung beraksi. Mereka menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Bukannya bubar, massa yang sebagian besar pemuda Syiah itu malah memberontak. Mereka menghindari semprotan gas air mata dan membalas serangan aparat yang berusaha menghalau demonstran dengan tameng dan pentungan. Bentrok pun tak terhindarkan. Tiga demonstran tewas di tangan aparat dan tiga polisi tewas akibat serangan balasan kubu prodemokrasi.

"Hari ini (kemarin) ada tiga martir demokrasi yang tewas di tangan aparat," kata Khalil Marzouk, wakil kepala Partai Al-Wefaq sekaligus anggota parlemen Bahrain, dalam wawancara dengan Agence France-Presse. Suasana ibu kota pun, lanjut dia, sangat mencekam. Hampir semua rumah sakit tutup dan permukiman warga Syiah dikepung aparat.

MANAMA - Gelombang aksi prodemokrasi di Bahrain mencapai puncaknya kemarin (16/3). Sehari setelah negara-negara di sekitar Teluk Persia mengirimkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News