Bentrok di Bahrain, 6 Tewas
Kamis, 17 Maret 2011 – 20:17 WIB
MANAMA - Gelombang aksi prodemokrasi di Bahrain mencapai puncaknya kemarin (16/3). Sehari setelah negara-negara di sekitar Teluk Persia mengirimkan pasukan ke negeri yang dipimpin Raja Hamad ibn Isa Al Khalifa itu, Pearl Square menjadi ajang pertumpahan darah. Sedikitnya enam orang tewas dalam bentrok dengan aparat itu. "Hari ini (kemarin) ada tiga martir demokrasi yang tewas di tangan aparat," kata Khalil Marzouk, wakil kepala Partai Al-Wefaq sekaligus anggota parlemen Bahrain, dalam wawancara dengan Agence France-Presse. Suasana ibu kota pun, lanjut dia, sangat mencekam. Hampir semua rumah sakit tutup dan permukiman warga Syiah dikepung aparat.
Kubu prodemokrasi sengaja mengabaikan larangan unjuk rasa yang diberlakukan militer Bahrain setelah Raja Hamad mendeklarasikan status negara darurat Selasa lalu (15/3). Kemarin massa anti pemerintah tetap menggelar aksi unjuk rasa di Pearl Square. Ratusan polisi antihuru-hara yang dibekingi tank dan helikopter pun langsung beraksi. Mereka menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Bukannya bubar, massa yang sebagian besar pemuda Syiah itu malah memberontak. Mereka menghindari semprotan gas air mata dan membalas serangan aparat yang berusaha menghalau demonstran dengan tameng dan pentungan. Bentrok pun tak terhindarkan. Tiga demonstran tewas di tangan aparat dan tiga polisi tewas akibat serangan balasan kubu prodemokrasi.
Baca Juga:
MANAMA - Gelombang aksi prodemokrasi di Bahrain mencapai puncaknya kemarin (16/3). Sehari setelah negara-negara di sekitar Teluk Persia mengirimkan
BERITA TERKAIT
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas
- Berkuasa Sejak 2004, PM Singapura Lee Hsien Long Bakal Mengundurkan Diri Bulan Depan
- Israel Dibombardir Iran, Arab Saudi Dilanda Kecemasan Mendalam
- Amerika dan Jepang Perkuat Aliansi Militer, Kok China Sewot?