Bentrok Terus, Muslim Rohingya Pilih Eksodus

Rusuh di Utara Sittwe, Sedikitnya 20 Tewas

Bentrok Terus, Muslim Rohingya Pilih Eksodus
Bentrok Terus, Muslim Rohingya Pilih Eksodus
YANGON - Konflik sektarian atau komunal di Myanmar belum mereda. Meski telah diberlakukan jam malam di Negara Bagian Rakhine, bentrok antaretnis di pantai barat Myanmar itu telah memasuki hari kelima kemarin (25/10). Aksi pembakaran pemukiman warga juga terus berlanjut. Sedikitnya 20 orang tewas dalam bentrok paling anyar yang meletus di Kota Kyauk Taw, sekitar 105 kilometer utara Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine, kemarin pagi.

Bahkan, korban jiwa bentrok antara etnis Rohingya (Muslim) dan etnis Rakhine (Buddha) itu bisa lebih dari dua kali lipat atau lebih besar daripada laporan sementara yang masuk. Pemerintah Rakhine memerkirakan korban jiwa bisa mencapai 50 orang sejak konflik meletus Minggu lalu (21/10).

"Api kali pertama terlihat di Desa Pike Thel. Sedikitnya 20 rumah terbakar. Tidak lama kemudian terdengar baku tembak dan tiga warga tewas," ujar Tun Min Thein, jubir Wan Lark Foundation, yayasan milik komunitas Buddha Rakhine. Dalam hitungan menit, insiden pembakaran yang disusul dengan baku tembak tersebut berubah menjadi kerusuhan.   

Dari Kyauk Taw, kerusuhan kemudian terus menjalar ke Yathedaung yang terletak di barat laut. ’’Sekitar 10 rumah di Yathedaung terbakar dan petugas sempat melepaskan tembakan ke udara,’’ tutur Thein. Tak lama kemudian, aksi pembakaran rumah juga terjadi di Pauktaw yang berada di sebelah timur Sittwe.

YANGON - Konflik sektarian atau komunal di Myanmar belum mereda. Meski telah diberlakukan jam malam di Negara Bagian Rakhine, bentrok antaretnis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News