Berantas Korupsi, SBY Titikberatkan pada Lima Hal

Berantas Korupsi, SBY Titikberatkan pada Lima Hal
Berantas Korupsi, SBY Titikberatkan pada Lima Hal
JAKARTA - Presiden SBY menegaskan, upaya pemberantasan korupsi harus terus dilakukan secara intensif dan agresif. Hal ini katanya, mengingat kasus-kasus korupsi sampai kini masih marak terjadi. Untuk itu, dalam acara pembukaan Konferensi Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/12), SBY pun lantas menginstruksikan agar fokus penanganan korupsi dititikberatkan pada lima sektor, atau melalui lima langkah.

Yang pertama, kata SBY, harus dimulai dari membenahi sistem regulasi dan pengawasan menyeluruh secara lebih efektif. Dalam hal ini, semua sistem katanya, harus bisa bersih dari praktek korupsi, sekecil apapun. "Pangkal utama masalahnya ada di situ. Semua sistem kita harus bersih dulu, (agar) mudah dipantau dan mudah diawasi," katanya.

Kemudian, sektor kedua yang menurutnya perlu atensi besar, adalah dalam pengelolaan aset dan keuangan negara (yang) besar. "Contohnya pajak dan bea cukai, BUMN, lembaga atau kementerian yang menjadi kontributor utama penerimaan negara," katanya pula.

SBY lebih jauh meminta, agar prioritas pemberantasan korupsi juga diarahkan pada sektor yang memiliki pembelanjaan besar untuk pengadaan barang dan jasa. Di mana selama ini menurutnya, penyakit mark-up masih saja terus terjadi. "Harusnya bisa mengadakan 10 kendaraan, jadi hanya bisa dapat tujuh. Harusnya bisa membangun enam gedung, jadi cuma tiga. Berapa banyak uang negara yang hilang karena mark-up?" ujarnya lagi.

JAKARTA - Presiden SBY menegaskan, upaya pemberantasan korupsi harus terus dilakukan secara intensif dan agresif. Hal ini katanya, mengingat kasus-kasus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News