Berdagang Kue Dandanan Heboh, Sambil Mata Berkedip-kedip
jpnn.com - A ie Suan, berdagang kue di ITC Mangga Dua dengan dandanan heboh. Dalam sebulan, dia punya 30 gaya dandanan. Yang pasti, bulu mata palsu harus ngejreng dan busana mesti senada warna tata rias.
GLANDY BURNAMA, Jakarta
PEREMPUAN itu cekatan sekali melayani pembeli. Berjalan ke sana kemari. Bergantian antara menyendok es campur dan membungkus kue.
Dandanannya yang seperti orang hendak pergi kondangan sama sekali tak menghambat. ’’Silakan kuenya,’’ ujar A ie (dibaca: ik, artinya lebih kurang bibi di kalangan warga Tionghoa) Suan, perempuan tersebut, kepada Jawa Pos.
Lengkap dengan senyum dari bibir berlipstik merah dan kedipan berkali-kali dari matanya yang dipasangi bulu mata palsu.
Pada Kamis sore itu, awal Maret lalu, telah sekitar lima jam dia berada di kantinnya di ITC Mangga Dua, Jakarta. Tapi, dandanan dan sanggul berornamen miliknya tetap rapi jali. Tidak luntur lantaran keringat akibat melayani pembeli.
’’Saya kan juga dibantu sama pegawai saya,’’ ujarnya sambil menunjuk sekitar delapan pegawai yang mulai membereskan barang dagangan. ’’Kulit wajah saya juga bertipe kering sehingga tak mudah berminyak atau berlepotan keringat.’’
Segala kehebohan berdandan itulah yang justru melejitkan nama Suan dan kantin miliknya. Sebab, memang tidak biasanya ada pemandangan demikian di sebuah toko kue. Sesekali, pada hari-hari tertentu mungkin iya. Tapi, Suan melakukannya tiap hari.
A ie Suan seorang pedagang kue di ITC Mangga Dua yang berdandan heboh saat melayani pembeli. Dalam sebulan punya 30 gaya dandanan.
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri