Berdebar Menunggu Kejutan Politik

Berdebar Menunggu Kejutan Politik
Berdebar Menunggu Kejutan Politik
JIKA diamat-amati, beberapa partai politik (parpol) “besar” atau yang “merasa” besar sangat bersemangat keluar sebagai pemenang Pemilu atau Pemilihan Presiden (Pilpres). To be a winner, sebuah obsesi psikologis dan politis. Rentetan strategi yang matang dalam sebuah proses, kadang diabaikan. Padahal, perlu step by step. Tak sekali “lompatan besar”  langsung menjadi. Hendak serba instan adalah fenomena masyarakat kontemporer yang juga menjangkiti parpol.

Tak heran jika yang “ditembak” adalah parpol yang dianggap menguasai pemerintahan, mungkin Partai Demokrat (PD), walau nyatanya di tubuh kabinet juga duduk Partai Golkar, PPP, PKB, PAN dan PKS. Logikanya, seolah-olah menumbangkan PD otomatis menggantikannya di posisi puncak. Tak senaif itu, sudah barang tentu.

 

Anehnya, sesama parpol yang duduk di kabinet pun saling “tembak-menembak”, sehingga front menjadi sangat rancu. Bahkan, parpol yang di tubuh kabinet pun “berbisik-bisik” dengan parpol oposisi, sehingga jangan-jangan ini adalah “jurus mabuk” yang try and error dan tidak konseptual.

Banyak kemungkinan bisa terjadi. Bisa saja PD semakin “pede” karena front yang dihadapinya terpecah-belah. Semua partai menjadi rival, tetapi antarpartai yang menjadi rival itu menjadi rival sesamanya juga.

JIKA diamat-amati, beberapa partai politik (parpol) “besar” atau yang “merasa” besar sangat bersemangat keluar sebagai pemenang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News