Berjuang Hijaukan Kembali Bangka di Tengah Tambang Ilegal

Berjuang Hijaukan Kembali Bangka di Tengah Tambang Ilegal
Pemerhati Lingkungan BPDAS Idi Bantara. Foto: Natalia/JPNN

jpnn.com, BANGKA - Provinsi Kepulauan Babel sudah terkenal dengan pertambangan timah sejak dulu. Wilayah Bangka terutama hampir dirajai semua usaha pertambangan. Termasuk tambang ilegal.

Akibatnya, sumber daya alam yang seharusnya memberi keindahan dan kehidupan bagi masyarakat di Bangka berubah menjadi kerusakan. Akhirnya, melalui program Perhutanan Sosial, langkah untuk memperbaiki alam juga dilakukan.

Tergerak hati sejumlah tokoh untuk memulai kembali merawat alam Bangka yang telah rusak parah. Salah satunya pendamping lingkungan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Idi Bantara.

Idi mendampingi pengelolaan mangrove di wilayah Sungai Munjang Kurau Barat, Bangka. Selain itu dia juga mengajak masyarakat untuk menanam pohon di sekitar area bekas tambang ilegal yang mencapai puluhan hektar.

Saat berkunjung ke Kurau Barat bersama humas KLHK, JPNN diajak Idi untuk menanam pohon di area bekas tambang timah ilegal.

"Kami sudah menanam sekitar 25 ribu hektar bersama masyarakat dan juga pengunjung yang datang kami ajak untuk menanam agar Bangka ini hijau kembali," kata Idi.

Tak mudah memang menanam di area bekas tambang itu. Tanahnya berwarna putih, beda dengan jenis penanaman tanaman pada umumnya.

Unsur hara-nya pun telah berkurang akibat hasil tambang yang merusak alam. Namun, Idi yang sudah keliling daerah di Indonesia untuk menanam pohon itu tidak kehilangan akal.

Pecinta lingkungan dan masyarakat saling membantu menanam kembali pohon di area bekas tambang ilegal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News