Berkas Dilimpahkan, Baasyir Hanya Akui Telepon Genggam

Berkas Dilimpahkan, Baasyir Hanya Akui Telepon Genggam
Berkas Dilimpahkan, Baasyir Hanya Akui Telepon Genggam
JAKARTA - Ustad Abu Bakar Ba'asyir kembali menuding pihak luar negeri berada di balik tuduhan terorisme yang kembali dijeratkan pada dirinya. Alasan kubu Ba'asyir, karena pihak asing penasaran terhadap dua perkara sebelumnya yang gagal membawa pengasun Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sidoharjo itu ke hukuman berat.

"Kami melihat ada skenario panjang dibalik perkara ini. Sebab pada persidangan pertama dan kedua beliau kan tak terbukti. Ini ada campur tangan luar negeri lah sejak awal," sebut Luthfie Hakim, pengacara Ba"asyir selepas mengikuti pelimpahan berkas kliennya dari Mabes Polri ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/12).

Ba'asyir adalah mantan pimpinan tertinggi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang berusaha menegakan syariat Islam di Indonesia. Saat zaman Orde Baru, sekitar tahun 1983 Ba"asyir pernah diperkarakan dengan tuduhan menghasut orang lain agar menolak asas tunggal Pancasila. Selepas divonis bersalah dan menjalani hukuman, dia kemudian dibebaskan. Namun Ba"asyir kemudian melarikan diri ke Malaysia saat hendak ditangkap dengan tuduhan terlibat pemboman candi Borobudur pada tahun 1985.

Selepas Soeharto jatuh, pria berjanggut putih ini kemudian kembali ke Indonesia untuk berdakwah. Tahun 2002 keluar putusan kasasi yang menguatkan bahwa dia harus dihukum selama 9 tahun. Namun hukuman ini ditolaknya, karena dituding sebagai hasil rekayasa dan intervensi terhadap hukum Indonesia oleh pemerintah Amerika.

JAKARTA - Ustad Abu Bakar Ba'asyir kembali menuding pihak luar negeri berada di balik tuduhan terorisme yang kembali dijeratkan pada dirinya. Alasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News