Berkebaya Putih, Ni Balik Sekar Kini Bangga Telah Mandiri

Berkebaya Putih, Ni Balik Sekar Kini Bangga Telah Mandiri
Suasana Ni Balik Sekar, 40, (dua kanan) saat menerima penghargaan di Balai Budaya Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Sabtu. Foto: Kemensos for jpnn

"Ia dengan kesadaran sendiri menyatakan keluar dari kepesertaan PKH karena telah mengalami peningkatan kesejahteraan dan status kondisi sosial ekonomi," katanya.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, terus berupaya menurunkan kemiskinan melalui berbagai langkah.

Pertama, pogram yang diarahkan untuk mengurangi beban pengeluaran melalui PKH, Beras Sejahtera (Rastra), Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat.

Kedua, program yang diarahkan menambah penghasilan melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) , dana Desa, KUR dan Pemberdayaan Lintas Sektor dan lain sebagainya

Ketiga, program strategis yang diproyeksikan memobilisasi rakyat melalui pembangunan infrastruktur, tol laut, bandara dan lain sebagainya.

"Di Kementerian Sosial ikhtiar untuk menurunkan kemiskinan diwujudkan dalam PKH, Rastra dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Untuk Rastra pada tahun 2019 diharapkan sudah bertransformasi ke BPNT. Jadi sudah tidak terima beras lagi, tapi uang ditranser ke rekening penerima manfaat untuk dibelanjakan beras dan telur," terang Andi.

Ditambahkannya, PKH dan BPNT diberikan non tunai melalui bank untuk menjamin ketepatan sasaran dan ketepatan jumlah. Dengan demikian ibu-ibu penerima PKH dan BPNT memiliki rekening bank, mulai mengenal tabungan dan belajar menabung, mengelola keuangan rumah tangga, serta mengenal produk-produk perbankan.

"Penerima bansos yang mulai membuka usaha rumahan juga diarahkan untuk mendapatkan pinjaman dari bank untuk tambahan modal usaha," katanya.

Berkebaya putih dipadu kain songket warna ungu, Ni Balik Sekar, 40, mengangkat piagam penghargaan dengan tersenyum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News