Bersih-bersih di BUMN Jangan Hanya Gebrakan Sesaat

Bersih-bersih di BUMN Jangan Hanya Gebrakan Sesaat
Ketua Koordinator BUMN Watch Naldy N Haroen. Foto: BUMN Watch

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diminta tidak tebang pilih dalam melakukan pembenahan dan upaya bersih-bersih di 142 perusahaan milik negara itu.

“Masih banyak lagi BUMN yang harus dibersihkan seperti PLN, Pertamina, Telkom, Pelindo dan lain-lain. Terpenting dilakukan Erick Thohir adalah jangan tebang pilih dalam membersihkan BUMN," kata Ketua Koordinator BUMN Watch Naldy N Haroen kepada wartawan dalam siaran persnya, Jumat (6/12/2019).

Pernyataan itu dikatakan Naldy Haroen terkait pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra karena diduga terlibat penyelundupan Harley Davidson sepeda Brompton.

Namun, menurut Naldy Haroen, pemecatan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dirasa tidak cukup. Erick juga dituntut memecat seluruh jajaran direksi Garuda Indonesia.

"Saya melihat pencopotan yang dilakukan Erick Thohir tergolong berani. Namun, pembenahan harus dilakukan juga di perusahaan BUMN yang lain," kata dia.

Naldy melihat, berbagai gebrakan Erick Thohir usai dilantik menjadi menteri BUMN membuat kalang kabut banyak kalangan. Naldy meminta gebrakan itu tidak hanya "hangat-hangat tai ayam" saja.

"Jika mau melakukan perubahan di BUMN Erick harus tegas dan berani membongkar jaringan mafia migas. Karena bau tidak sedap penyelundupan barang ilegal juga sering terjadi di PT Pelindo," jelasnya.

Lebih lanjut Naldy Haroen mengatakan selama 15 tahun BUMN Watch terus berusaha untuk membantu Kementerian BUMN memberikan informasi dengan data-data yang valid. Namun, sayangnya, Kementerian BUMN tidak merespon secara positif masukan itu.

Naldy Haroen menceritakan, dirinya pernah mendengar kabar jika nama BUMN Watch dipakai oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan perbuatan yang tidak terpuji di perusahaan plat merah itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News