BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen
jpnn.com - jpnn.com - Ketidakpastian perekonomian global membuat ruang pelonggaran moneter kian terbatas.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan, secara umum, bank sentral belum bisa mengubah stance kebijakan karena kondisi ekonomi global.
’’Kalau ditanya apakah bisa melonggarkan lagi, kita lihat ruangnya tidak terlalu besar karena kondisi ketidakpastian di dunia. Terutama di AS dan Eropa,’’ ujarnya setelah rapat dewan gubernur (RDG) BI di kompleks gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/2).
Bank sentral kemarin menahan suku bunga acuan di level 4,75 persen. Ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat dipengaruhi rencana ekspansi kebijakan fiskal pemerintah AS di tengah sinyal pengetatan kebijakan moneter.
Mata uang AS bisa terlalu kuat sehingga mendorong lebih cepat kenaikan suku bunga The Fed.
’’Kami ikuti di AS chairman-nya (The Fed, Red) menyampaikan sambutan pekan lalu, mungkin saja di FOMC (Federal Open Market Committee) Maret nanti Fed fund rate-nya bisa dinaikkan,’’ kata Agus.
Artinya, suku bunga The Fed bisa naik tiga kali dalam setahun.
Agus mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga itu terus menjadi perhatian BI. Bank sentral akan terus memantau kondisi jika dimungkinkan ada kenaikan suku bunga The Fed lebih awal.
Ketidakpastian perekonomian global membuat ruang pelonggaran moneter kian terbatas.
- BI Ungkap Suku Bunga Acuan Bakal Turun Semester Depan, Asalkan...
- Resmi, The Fed Tahan Suku Bunga, Ternyata Begini Alasannya
- Ramalan BI soal Suku Bunga Acuan The Fed, Bakal Dahsyat!
- Tok! BI Ketok Suku Bunga Acuan Naik Lagi, Jadi Sebegini
- Jangan Galau, Chatib Basri Sebut Indonesia Jauh dari Risiko Krisis Utang
- Aduh Biyung! Fenomena Rumah Mewah Diobral Masih Berlanjut, Kok Bisa?