Bocah – bocah Penantang Bahaya, ya Ampuun…

Bocah – bocah Penantang Bahaya, ya Ampuun…
Seorang anak di sisi jembatan DADS, sembari mengumpulkan keberanian untuk melompat ke dalam sungai Jangkuk, beberapa waktu lalu. Foto: LALU MOHAMMAD/LOMBOK POST/JPNN.com

jpnn.com - Para bocah itu mengadu nyali, melompat dari atas Jembatan Kuning di Mataram, menyebur ke sungai yang dipenuhi batu cadas dan pecahan beling. Tapi, mereka terlatih membaca isyarat alam.

LALU MOHAMMAD ZAENUDIN, Mataram

”Ridho...Ridho, coba lihatin di sini dalam atau tidak?” pekik bocah itu.

Dia hilir mudik di atas salah satu rangka jembatan. Sambil melihat ke arah Sungai Jangkuk Dasan Agung di bawahnya. Tanpa pengaman.

Bocah yang dipanggil Ridho pun mendekati titik air yang terlihat tenang itu. Kakinya tertatih-tatih menginjak dasar sungai yang dipenuhi bebatuan tajam. Dengan sedikit berenang, dia telah sampai ke lokasi yang ditunjuk kawannya. ”Dalam,” jawabnya dari dasar sungai.

Arus sungai cukup deras. Setelah mengukur dalamnya titik yang ditunjuk kawannya, dia memilih melanjutkan berenang. Menghanyutkan badan mengikuti arah arus. Lalu, di sisi barat jembatan, bergerak menepi.

Pada Selasa jelang sore di Jembatan Kuning Dasan Agung-Dasan Sari (DADS) itu, para bocah tersebut tengah menikmati ”wahana air”. Itu pemandangan rutin di sana. Apalagi di masa liburan sekolah seperti sekarang. Selalu ramai oleh belasan hingga puluhan anak dari kampung sekitar.

Bagi masyarakat di sana, jembatan itu telah menyambung asa. Meningkatkan aksesibilitas dan ekonomi. Namun, bagi bocah-bocah pemberani tersebut, Jembatan DADS adalah mainan. Lebih seru dan menegangkan daripada roller coaster dan sejenisnya.

Para bocah penantang bahaya di Jembatan Kuning, Mataram, melompat ke sungai yang penuh batu cadas dan pecahan beling.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News