Bowo Nangisnya Lebih Kuat, Sandi Wajahnya Bulat

Bowo Nangisnya Lebih Kuat, Sandi Wajahnya Bulat
Suwarno memangku Joko Widodo Ma’ruf. Foto: AHMAD KHAIRUDIN/Jawa Pos Radar Solo

’’Bowo itu lebih kuat, lebih aktif. Sedangkan Sandi lebih kalem dan santai,’’ ucap Elis, lantas tertawa.

Apalagi kalau sudah menangis, lebih gampang lagi. ’’Bowo nangisnya lebih kuat,’’ katanya.

Selain itu, menurut Elis, Bowo-Sandi memiliki perbedaan pada raut wajah mereka. Kalau Bowo, wajahnya agak lembut dan lonjong.

’’Sering dibilang manis sama orang-orang. Kalau Sandi, wajahnya cowok banget dan bulat,’’ ungkap anak keenam di antara sembilan bersaudara itu.

Suwarno maupun Dede dan istri masing-masing sama sekali bukan pengurus partai. Apalagi anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf atau Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Suwarno sehari-hari bekerja serabutan. Kalau tidak bertani, ya membuat batu bata. Adapun Dede, dia bekerja serabutan.

Jadi, kekaguman mereka kepada Jokowi dan Prabowo tak ada maksud ’’politis’’. Pemberian nama anak-anak tersebut murni bentuk rasa hormat mereka kepada sosok-sosok yang dikagumi.

’’Mereka (Suwarno dan Heni) sebatas ngefans. Itu ibunya si bayi teman saya waktu jadi TKW (tenaga kerja wanita, Red), baru pulang dua tahun lalu,” kata Sri Wahyuni, salah seorang tetangga.

Bayi yang lahir di tengah musim kampanye pilpres 2019, diberi nama Jokow Widodo Ma’ruf, ada juga si kembar diberi nama Muhammad Prabowo dan Muhammad Sandiaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News