BPKH Perluas Investasi dalam Ekosistem Haji Global
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus menunjukkan kinerja positif dalam mengelola dana haji secara amanah, profesional, dan berdampak luas.
Hingga 2025, total dana kelolaan BPKH meningkat menjadi Rp 171,64 triliun, dan ditargetkan mencapai Rp 188,9 triliun pada tahun depan.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengatakan pengelolaan dana haji bukan hanya soal keuangan, melainkan bagian dari amanah besar untuk kesejahteraan jamaah dan kemajuan ekonomi umat.
Hal itu dipaparkan dalam The 7th International Hajj Fund Forum, bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025.
“Bagi kami, mengelola Dana Haji bukan sekadar tugas finansial. Ini adalah amanah suci yang harus memberi manfaat nyata bagi jamaah dan perekonomian nasional,” ujar Fadlul.
Dari total dana kelolaan, sekitar 75,9 persen dialokasikan untuk investasi syariah seperti sukuk, reksa dana, emas, dan investasi langsung.
Strategi tersebut tidak hanya menjaga likuiditas penyelenggaraan haji, tetapi juga memberikan imbal hasil optimal untuk subsidi biaya haji.
Nilai manfaat yang dihasilkan hingga Agustus 2025 mencapai Rp 8,10 triliun, naik hampir 7 persen dibanding tahun sebelumnya. Sebagian besar atau Rp 6,39 triliun berasal dari hasil investasi.
BPKH terus menunjukkan kinerja positif dalam mengelola dana haji secara amanah, profesional, dan berdampak luas.
- WJIS 2025 Tawarkan 104 Proyek Senilai Rp 186 Triliun
- Mengejar Lari
- BPKH Buka Data ke KPK dan Pastikan Keamanan Dana Haji
- Fasilitas Kawasan Berikat dari Bea Cukai Jadi Magnet Investasi Senilai Ratusan Miliar
- BPKH dan Buzz ARVR Kolaborasi Kembangkan Solusi Layanan Haji Digital
- KPK Dalami Pembagian Kuota Haji 50:50 Lewat eks Pejabat Kemenag Subhan Cholid
JPNN.com




