Bully Motivasi

Oleh Dahlan Iskan

Bully Motivasi
Dahlan Iskan dan Christy Lorentz di Harian DI's Way News House. Foto: disway.id

Itulah capaian nilai Christy saat dia lulus SMA barusan. Yang memberi nilai itu IB (International Baccalaureate). Sekolah Christy memang ikut sistem pendidikan yang berpusat di Geneva, Swiss, itu.

Baca Juga:

Di Indonesia terdapat 52 SMA yang ikut program IB - -empat di antaranya di Surabaya: Cita Hati, Surabaya Intercultural School, Gandhi Memorial, dan Ciputra. Anggota IB di Indonesia memang tidak sebanyak yang ikut program Cambridge.

Sistem IB lebih ke pemahaman konsep. Sedang sistem Cambridge mirip sistem di Indonesia: lebih ke pemahaman pengetahuan.

Christy sangat tertarik pada sistem IB. Yang disimpulkan dalam satu kredo ini: How we know what we know.

Tidak mudah bagi Christy untuk mendapat nilai sempurna itu. Banyak air mata untuk sampai di sana, bahkan memerlukan keberanian ekstra.

Misalnya ketika awalnya Christy 'hanya' mendapat nilai 44. Sebenarnya itu sudah sangat bagus. Nilai maksimal adalah 45.

Dua sudah begitu mepet dengan yang sempurna itu. Sudah banyak yang memuji Christy. Pun orang tua Christy.

Mendapat nilai begitu baik siswa pada umumnya tentu sudah puas, tetapi Christy merasa ada yang salah. Christy merasa seharusnya bisa mendapat nilai penuh.

Cantik, cerdas, tinggi, pintar main piano, penari balet. Apa lagi nikmat Tuhan yang masih kita dustakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News