Bully Motivasi

Oleh Dahlan Iskan

Bully Motivasi
Dahlan Iskan dan Christy Lorentz di Harian DI's Way News House. Foto: disway.id

Dia tahu IB bukan lembaga yang tertutup. IB sendiri sudah mengumumkan: terbuka untuk disanggah.

Hanya saja ada syaratnya. Penyanggah harus punya bukti yang kuat. IB akan menilai ulang secara objektif.

Namun nilai ulang itu bisa saja justru membuat nilai penyanggah turun. Meski bisa juga tetap. Atau naik.

Syarat lainnya adalah: membayar uang sanggah. Yang kalau sanggahan itu berhasil, uang kembali. Yang kalau gagal uang hilang. Nilainya –dalam rupiah– sekitar Rp 1,5 juta.

Christy bertekad menyanggah nilai 44 itu. Ketika niat itu disampaikan ke orang tua, mereka menyerahkan sepenuhnya kepada Christy.

Demikian juga ketika disampaikan ke para pembina di sekolah. Semua menyerahkan keputusan ke Christy.

Tekad pun bulat. Dia penuhi semua yang disyaratkan. Sebulan kemudian Christy mendapat pemberitahuan: nilainyi diperbaiki. Menjadi nilai sempurna, 45.

Sebenarnya Christy bukan anak yang ambisius untuk nilai, tetapi dia begitu ingin membuktikan bahwa kata-kata bully yang pernah dia dengar itu salah. Justru karena pernah diremehkan itulah yang membuat Christy teguh untuk meraih nilai sempurna.

Cantik, cerdas, tinggi, pintar main piano, penari balet. Apa lagi nikmat Tuhan yang masih kita dustakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News