Bulog Pastikan Pasokan Daging Aman Jelang Iduladha

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau (PPSKI) Nanang P. Subendro mengaku banyak kendala yang mereka hadapi menjelang Iduladha. Salah satunya yang sangat berdampak, wabah penyakit kuku dan mulut (PMK).
“Saat ini sudah 19 provinsi lebih dan 200-an kabupaten/kota terjankit PMK. Bahkan di Jawa, zona merah semua,” ujar dia dalam webinar Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) di Jakarta Jumat (1 /7).
Dia menyebut pada momen Iduladha mestinya peternak menikmati kenaikan harga 10-25 persen dari harga normal. Namun, kini yang terjadi turun sampai 10-25 persen. Belum lagi jika ada ternak sapi yang terpapar PMK, maka peternak akan memotong paksa.
“Dipotong paksa itu penurunannya luar biasa, sapi yang harganya sekitar Rp 25 juta turun menjadi Rp 10-8 juta. Ini yang membuat peternak sangat terpukul,” katanya.
Merespons hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan pihaknya sebagai regulator pemerintah pasti siap untuk membeli ternak yang dipotong paksa sepanjang mendapat penugasan pemerintah.
Namun demikian, perlu juga dipikirkan, baik dari sisi konsumen dan edukasi mengenai PMK.
Sedangkan mengenai importasi daging, Iqbal mengatakan hal itu merupakan kebijakan pemerintah untuk menutupi kekurangan daging sapi dalam negeri.
Hal ini juga untuk memastikan pasokan daging aman menjelang Iduladha.
Perum Bulog menegaskan pasokan daging dalam negeri aman menjelang Iduladha tahun ini.
- Senator Australia Tuding Bali Jadi Sumber PMK, Jubir Partai Garuda: Mana Buktinya?
- Satgas PMK Umumkan Capaian Vaksinasi Hewan Ternak, Sebegini Jumlahnya
- Pemerintah Optimistis Penyakit Mulut dan Kuku Tak Merebak Sampai Akhir Tahun
- Inggris Dilanda Wabah PMK, 6 Juta Hewan Ternak Disembelih
- PMK Tidak Menular Pada Manusia, Masyarakat Tak Perlu Ragu Konsumsi Daging
- Waspadai Wabah PMK, Pameran Pertanian Terbesar Australia Larang Masuk Pengunjung yang Baru Tiba dari Indonesia